
Bisnis Tumbuh, InJourney Raih Peringkat idAAA dari PEFINDO

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â - Holding BUMN Sektor Aviasi dan Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney meraih peringkat "idAAA/stable outlook" dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Peringkat tertinggi dari penilaian tingkat kesehatan ini merefleksikan posisi kemampuan "Superior" InJourney untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya yang relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.
Mengacu pada Kategori Penilaian Tingkat Kesehatan yang ditetapkan Kementerian BUMN, penilaian tingkat kesehatan idAAA/Stable Outlook InJourney termasuk dalam klasifikasi "Sangat Sehat". Pemeringkatan tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi perusahaan serta laporan keuangan audit per 31 Desember 2023.
Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria mengatakan peringkat idAAA dengan outlook stabil merefleksikan dukungan dari Pemerintah, kualitas kredit dari anak usaha di sektor aviasi, serta kuatnya segmen pariwisata di Indonesia khususnya pada produk dan aset di bawah kelolaan InJourney.
"Peringkat yang diperoleh InJourney tersebut merefleksikan kinerja dan performa perusahaan yang solid sepanjang 2023. Sejalan dengan terus bangkitnya sektor pariwisata dan industri aviasi Indonesia, kami berharap InJourney terus membukukan kinerja yang baik sehingga peringkat ini dapat terus dipertahankan," jelas dikutip dari keterangan tertulis, Senin (1/7/2024).
Dia menjelaskan kinerja tersebut diraih seiring dengan upaya InJourney Group untuk bersinergi dalam menjalankan kegiatan bisnisnya serta didukung dengan pulihnya industri pariwisata dan aviasi di Indonesia.
Pada 2023, InJourney berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun atau melonjak hingga 211%, dibandingkan tahun 2022 yang mengalami rugi Rp 993 miliar. InJourney juga mencetak EBITDA Rp8,8 triliun atau meningkat hingga 72% jika dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 5,1 triliun.
Selain itu, InJourney membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 23,347 triliun atau meningkat hingga 47% dibandingkan pendapatan usaha di tahun 2022 yang mencapai Rp 15,855 triliun.
Lebih lanjut, dari sektor aviasi yang dikelola di bawah InJourney berhasil menumbuhkan peningkatan trafik. Bandara di bawah pengelolaan InJourney Airports mengalami pertumbuhan trafik penumpang hingga 30% menjadi 150 juta, sementara pergerakan pesawat tumbuh 14% menjadi 1.212 ribu.
Kenaikan tersebut berdampak pada peningkatan pendapatan operasional hingga 47% menjadi Rp23,34 triliun. Sementara jumlah wisatawan tumbuh hingga 20% menjadi 4,05 juta wisatawan di tahun 2023.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko InJourney Yudi Rizkyardie Darun mengatakan pada 2023, InJourney mampu membalikkan kinerja perusahaan yang sebelumnya rugi menjadi laba hingga Rp 1,1 triliun
"Meningkatnya pendapatan perusahaan sejalan dengan bangkitnya sektor pariwisata yang memberikan kontribusi pada peningkatan kinerja InJourney. Selain itu, InJourney juga berfokus untuk memperkuat pondasi bisnis dan percepatan pemulihan pariwisata. Hal ini sejalan dengan dua peran utama yang dijalankan InJourney sebagai value creator dan agent of development," kata dia.
Yudi menambahkan pada 2023 melalui peran sebagai tourism orchestrator dan strategic holding, InJourney menjalankan Boosting Tourism Recovery dengan meningkatkan kolaborasi dengan key airlines untuk meningkatkan direct flight baik domestik maupun internasional.
Kemudian penguatan kinerja di sektor aviasi dan kebandarudaraan salah satunya dengan membentuk dua subholding yakni InJourney Airports dan InJourney Aviation Services. Lalu meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder melalui pengembangan destinasi pariwisata serta penyelenggaraan event internasional serta memperkuat fundamental keuangan dan kesehatan keuangan korporasi baik induk dan anak perusahaan.
"Peningkatan kinerja bisnis dan keuangan InJourney tak luput dari dukungan dan kolaborasi antara induk dan anak perusahaan, serta sinergi antar stakeholders yang baik termasuk Kementerian BUMN dan lembaga/instansi lainnya. Ke depannya InJourney menyusun sejumlah inisiatif strategi kepada anak perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis dan kinerja keuangan InJourney Group. Khususnya peningkatan kunjungan wisatawan pelayanan pariwisata untuk memenuhi kebutuhanwisatawan yang optimal dengan tetap menjaga prinsip efektif dan efisiensi," tutup Yudi.
(dpu/dpu) Next Article Laba Bersih InJourney Meroket 211% Jadi Rp 1,1 Triliun di 2023