
Entitas Grup Salim Akuisisi Tambang Emas-Tembaga Australia Rp 4,35 T

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Entitas Grup Salim melakukan akuisisi terhadap perusahaan tambang Australia Rex Minerals dengan nilai transaksi sebesar US$265 juta (Rp 4,35 triliun). Diketahui, sepak terjang Salim dalam berbisnis terus mencuri perhatian.
Dikutip dari Nikkei Asia, MACH Metals Australia, yang dimiliki oleh Salim Group, membeli hampir 16% saham Rex Minerals tersebut awal tahun ini dan pada hari Senin mengajukan penawaran untuk mengakuisisi sisanya seharga 0,47 dolar Australia per saham dalam penawaran tunai.
Tawaran ini bernilai AU$393 juta ($265 juta) dan mewakili premi sebesar 79% dari harga perdagangan rata-rata tertimbang volume selama 30 hari.
Perusahaan yang diakuisisi entitas Grup Salim tersebut diketahui memiliki sejumlah proyek pertambangan emas di beberapa negara, termasuk Rex's Hillside Project terletak 12 km di selatan kota Ardrossan di Semenanjung Yorke, Australia Selatan. Mineralisasi tembaga-emas pertama kali ditemukan di Proyek Hillside oleh Rex pada tahun 2008.
Selain itu, juga Rex mengumumkan pada Agustus 2019 bahwa mereka telah menyelesaikan akuisisi Properti Emas Hog Ranch di Nevada, AS.
Diketahui, Salim Group adalah konglomerat dengan investasi yang mencakup makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi. Pemiliknya, keluarga Salim, termasuk orang terkaya di Indonesia.
Sementara MACH Energy, anak perusahaan Salim Group, menjalankan tambang batu bara Mt. Pleasant di New South Wales. Direktur Pelaksana MACH Ferdian Purnamasidi mengatakan proyek Hillside sejalan dengan strategi perusahaan dalam mendiversifikasi portofolio asetnya.
"Fokus kami yang kuat pada tembaga sangat penting untuk proses transisi energi," katanya dalam sebuah pernyataan.
Lantas, siapa sosok legenda dibalik Salim Group? Berikut profil singkatnya.
Profil Anthony Salim
Konglomerat Anthony Salim menyandang sebagai orang terkaya kelima versi majalah Forbes 2022. Pemilik grup salim ini memiliki harta kekayaan senilai US$ 10,3 miliar. Ia merupakan putra bungsu dari tiga bersaudara dari anak Liem Sioe Liong (Sudono Salim) yang merupakan generasi pertama Keluarga Salim.
Anthony Salim terkenal dengan dua emiten barang konsumsi yaitu, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Produk kedua perusahaan tersebut akrab dan banyak digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Anthony Salim juga merupakan orang di balik nama besar Indomaret. Pasalnya, saat ini keberadaan perusahaan jaringan ritel tersebut sudah terdapat 20.000 gerai dan 31 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan rantai pasoknya yang luas dan besar, bisa dibilang bisnis inilah sebenarnya yang sukses membuatnya kaya raya.
Dalam meniti kesuksesannya, perjalanan Anthoni Salim tidaklah mudah. Setelah menyelesaikan sekolahnya terlebih dahulu pada 1971 di Ewell County Technical dan meraih gelar Bachelor of Arts, saat kembali ke Indonesia Ia membantu ayahnya mengurusi bisnis yang memang sudah beranak-pinak.
Dengan tangan dingin sang Anthoni Salim saat menggantikan ayahnya dan terjadi krisis keuangan 1997-1998, Ia melego sejumlah aset milik Grup Salim, termasuk harus rela melepas kepemilikan BCA.
Grup Salim memiliki investasi luas di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi. Keluarga Salim juga memiliki saham di perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong, First Pacific yang memiliki aset sebesar US$ 27 miliar di enam negara.
(fsd/fsd) Next Article Laba Amman Mineral (AMMN) Salim Anjlok 54,36%, Ini Penyebabnya
