
Sahamnya Mentok Gocap, Ini Dia Pemilik Sentul City (BKSL)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kawasan Sentul City menjadi kawasan modern yang terletak di antara Selatan Jakarta dan Bogor dengan total luas kawasan 3.100 hektar. Kawasan tersebut dikenal dengan perumahan hijau, penginapan, dan sirkuitnya.
Kawasan ini dikelola oleh PT Sukaputra Graha Cemerlang (SGC), atas penunjukan langsung oleh PT Sentul City TBK (BKSL) selaku pendiri sekaligus pemilik kawasan Sentul City. Pengelolaannya, mencakup seluruh aspek pemeliharaan lingkungan yang antara lain pemeliharaan seluruh jaringan infrastruktur mulai dari jalan, saluran, penerangan jalan umum, retaining wall, jaringan pipa air bersih, jaringan pipa air kotor, keamanan, kebersihan jalan, perawatan taman, hingga pengangkutan sampah rumah tangga.
PT Sentul City TBK merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti dan real estate yang mencakup pembangunan indoor maupun outdoor seperti perumahan, perkantoran, hingga pusat perbelanjaan.
Sebelumnya, PT Sentul City bernama PT Sentragriya Kharisma yang berdiri pada 16 April 1993. Pergantian nama tersebut dilakukan pada 2006 yang digunakan hingga saat ini.
Sebelum pergantian nama perusahaan, BKSL melakukan Penawaran Saham Perdana atau Initial Public Offering (IPO) kepada masyarakat pada 1997 dan tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
Diketahui, saat itu nama Stella Isabella Djohan menjadi pemegang saham mayoritas di BKSL melalui PT Sakti Generasi Perdana (SGP) yang merupakan anak perusahaan dari BKSL itu sendiri.
PT Sentul City Tbk (BKSL) sebelumnya memiliki anak usaha di bidang properti yaitu, PT Natura City Developments Tbk (CITY). Namun, pada September 2023, BKSL melepas seluruh sahamnya secara bertahap.
Pada 20 September 2023, BKSL melepas 235,2 juta lembar saham CITY dengan harga Rp 100. Kepemilikan BKSL atas CITY pun turun dari 15,04% menjadi 10,69%.
Kemudian pada 22 September 2023, BKLS melego 212,52 juta saham CITY dengan harga yang samadan membuat kepemilikannya BKSL atas CITY menyusut jadi 6,76%.
Transaksi serupa berlanjut pada 25 September 2023, di mana BKLS melepas 210 juta saham CITY. Terakhir, BKLS melepas seluruh saham CITY sebanyak 155,23 juta lembar dan membuat kepemilikannya menjadi nihil.
Dengan seluruh transaksi tersebut, BKSL diperkirakan meraup Rp 81,29 miliar. "Tujuan dari transaksi adalah jual beli," dikuip dari keterbukaan informsi BEI, pada Jumat, (29/9/2023).
Adapun saham CITY telah lama tidur di level gocap. Mengutip RTI Business, jumlah saham beredar emiten ini sebanyak 3,73 juta dengan kapitalisasi pasar Rp 270,26 miliar.
Per 31 Agustus 2023, Sentul City tercatat masih sebagai pengendali Natura City Developments dengan kepemilikan 15,04%. Kemudian Hamparan Indah Permai sebesar 10,71%, PT Damai Putra Jaya sebesar 9,92%, PT Tunas Tumbuh Berkembang sebesar 9,89%, Golden Capital Foundation Limited sebesar 9,44%, PT Karya Cakrawala Perdana sebesar 5,81%, dan masyarakat sebesar 34,31% (scrip), 4,88% (scriptless).
Sementara itu, Natura City mengumumkan pada 5 September 2023 terjadi pembelian 1,12 miliar lembar saham dengan harga Rp 50 per lembar oleh PT Sakti Generasi Perdana (SGP). Dengan demikian setelah transaksi tersebut, SGP memiliki 20,63% saham CITY.
SGP tercatat sebagai pengendali Sentul City dengan kepemilikan 80,4% per 31 Agustus 2023.
(ayh/ayh) Next Article IHSG Kembali Ditutup Melemah, Akhiri Tren Positif