²©²ÊÍøÕ¾

Gabung MIND ID, Vale (INCO) Mau Kebut Hilirisasi

Zefanya Aprilia, ²©²ÊÍøÕ¾
26 August 2024 17:35
Slug dump di area pertambangan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).
Foto: Slug dump di area pertambangan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO). (²©²ÊÍøÕ¾/Lucky Leonard Leatemia)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) telah resmi bergabung dengan Holding BUMN PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID pada bulan Juli lalu.

Setelahnya, Vale Indonesia pun membeberkan strategi diferensiasi dan strategi bisnis dari perusahaan MIND ID lainnya seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Timah Tbk. (TINS), dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).

Presiden Direktur INCO Febriany Eddy mengatakan bahwa pihaknya harus terus mempertahankan reputasinya dalam industri nikel yang berkelanjutan. Ia mengatakan Vale Indonesia telah berhasl mendatangkan mitra kelas dunia seperti Ford.

Febriany kemudian menyebut program hilirasasi harus terus digenjot. "Untuk itu hal ini harus dikembangkan lebih baik lagi. Kemudian tentu sejalan dengan misi pemerintah, maka hilirisasi yang sudah menjadi bagian dari PT Vale sejak kami berdiri ini harus lebih kencang. Jadi semua proyek-proyek pengembangan yang tadi kita bahas harus segera selesai juga, tepat sasaran, tepat waktu, dan juga tentu dengan selamat," ujar Febriany saat Public Expose Live BEI 2024 secara virtual, Senin (26/8/2024).

Ia kemudian menyebut MIND ID juga menyampaikan ada potensi besar di Vale Indonesia terkait konsesi lahan yang besar. Dalam hal ini, perusahaan bakal fokus untuk menyediakan dan menjual bijih untuk menyuplai ke pabrik-pabrik domestik di Indonesia, selain dari pabrik-pabrik Vale sendiri.

"Tentu dengan tambang berkelanjutannya PT Vale bisa menjadi suatu jaminan untuk suplai bijih yang baik bagi smelter domestik. Dengan harapan bahwa hal ini jika bisa dikembangkan, maka akan menjadi tambahan top line revenue PT Vale yang cukup besar," pungkas Febriany.

Ia melanjutkan, Vale Indonesia juga lebih agresif dalam pengembangan pertambangan karena memiliki wilayah konsesi yang besar.

"Tentu segala sesuatu ini harus dijalankan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, dan juga arahan lebih lanjut dari para pemegang saham kami," tandas Febriany.

Untuk diketahui, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk INCO tercatat sebesar US$ 37,28 juta pada semester I-2024. Jumlah itu anjlok hingga 82% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 207,8 juta.

Kinerja yang menurun itu tidak terlepas dari menurunnya pendapatan perusahaan sebesar 27,3% yoy menjadi US$ 478,75 juta dari US$ 658,96 juta.


(mkh/mkh) Next Article Vale Indonesia (INCO) Angkat Emily Olson Jadi Presiden Komisaris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular