²©²ÊÍøÕ¾

Empat Investasi Ini Bisa Tetap Cuan Saat Perang Timur Tengah

Romys Binekasri, ²©²ÊÍøÕ¾
08 October 2024 13:45
A woman walks on the rubble of a damaged site in the aftermath of Israeli strikes in Choueifat, amid the ongoing hostilities between Hezbollah and Israeli forces, Lebanon, October 6, 2024. REUTERS/Stringer     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: REUTERS/Stringer

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Konflik di negara Timur Tengah hingga kini masih berlangsung. Secara tidak langsung hal itu bisa menyebabkan instabilitas geopolitik. Investor ritel tentu bisa memanfaatkan situasi ini untuk berinvestasi.

Mengutip Reuters, Selasa (8/10/2024), perang di wilayah Gaza masih bisa meluas. Badan Energi Internasional (IEA) sendiri sudah memberikan peringatan bahwa akan ada ancaman kiamat baru akibat perang Hamas dan Israel, yang berkaitan dengan pasokan minyak.

Berkaca pada konflik tersebut, ada beberapa instrumen investasi yang mungkin saja bisa dilirik oleh para investor atau trader ritel seperti Anda.

Saham Migas

Harga komoditas seperti minyak tentu bisa bereaksi karena adanya konflik di wilayah Timur Tengah. Meningkatnya harga minyak dunia tentu akan menjadi sentimen positif bagi saham-saham di industri migas. Namun ketahuilah bahwa saham-saham ini merupakan saham yang memiliki bisnis siklikal.

Ketika harga minyak mengalami penurunan, maka akan ada potensi koreksi yang terjadi pada saham-saham migas.

Strategi trading jangka pendek mungkin lebih tepat untuk diaplikasikan di sini. Namun investor atau trader tentu harus memikirkan strategi profit taking dan pembatasan risiko dengan lebih matang lagi.

Emas

Harga aset yang kerap disebut sebagai safe haven ini memang sempat melonjak karena konflik Israel dan Hamas. Namun ketahuilah bahwa konflik tersebut juga berkontribusi pada menguatnya mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah. Dan seperti diketahui, menguatnya Dolar berpotensi membuat harga emas menjadi tertekan.

Besar kemungkinan penguatan harga emas di tengah panasnya konflik Israel dan Palestina akan bersifat lebih terbatas. Bila Anda memutuskan untuk membelinya, maka pastikan bahwa horizon investasi Anda ada di jangka panjang.

SBN

Salah satu penyebab menguatnya dolar Negeri Paman Sam juga disebabkan karena tingginya yield obligasi AS (US Treasury).

Tingginya yield menunjukkan bahwa harga surat utang negara telah mengalami penurunan. Dan ketika yield sebuah obligasi negara berada di atas kupon imbal hasilnya, maka harga obligasi tersebut dinyatakan terdiskon.

Membeli obligasi negara di pasar sekunder memiliki banyak keuntungan. Pertama, obligasi negara adalah instrumen yang bisa memberikan pendapatan tetap dan bebas dari risiko gagal bayar, kedua Anda bisa menjual kembali obligasi negara tersebut dan meraup untung dari capital gain jika terjadi kenaikan harga dalam obligasi tersebut.

Reksa Dana Pendaparan Tetap

Penurunan harga SBN juga tentunya berdampak pada reksa dana pendapatan tetap yang memiliki underlying aset SBN. Namun hal ini tentu bisa menjadi peluang besar bagi Anda untuk membelinya di harga yang terbilang murah untuk investasi jangka menengah atau panjang.

Hal ini menunjukkan bahwa reksa dana pendapatan tetap merupakan investasi yang cocok untuk jangka menengah maupun panjang.


(mkh/mkh) Next Article Patut Dicontoh, Ini Pilihan dan Strategi Investasi Ala Nabi Muhammad

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular