²©²ÊÍøÕ¾

API Hong Kong Cabut dari Bukalapak (BUKA), Elang Mahkota (EMTK) Masuk

Romys Binekasri, ²©²ÊÍøÕ¾
11 October 2024 11:40
Detik.com
Foto: Detik.com

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) kini sudah tidak lagi dimiliki oleh API (Hong Kong) Investment Limited. Mengutip Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tanggal 9 Oktober 2024, nama API (Hong Kong) Investment Limited tidak lagi menjadi pemegang saham di atas 5%.

Pada tanggal 8 Oktober 2024, API masih menggenggam saham BUKA sejumlah 13,44 miliar atau setara 13,04%.

Posisinya digantikan oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang kini memiliki saham BUKA sebanyak 10,68 miliar saham atau setara 10,36%.

Saat ini pemegang saham BUKA di atas 5% lainnya, yaitu PT Kreatif Media Karya yang merupakan anak usaha Emtek sekaligus pengendali BUKA sebanyak 25,38 miliar saham atau setara 24,62% kepemilikan, dan Archipelago Investment Pte Ltd sebanyak 9,73 miliar saham atau 9,44%.

Sebelumnya, selaku pengendali dari PT Kreatif Media Karya yang merupakan pemegang saham utama Perseroan menambah kepemilikannya sebesar 9,8 miliar saham.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi tersebut dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2024.

Emtek telah melakukan transaksi pembelian saham Perseroan secara langsung sebanyak 9.831.706.040 saham yang mewakili 9,54% dari total saham yang ditempatkan dan disetor pada Perseroan.

"EMTEK semula memiliki 0,82% (850 juta lembar) saham Perseroan menjadi 10,36% saham Perseroan," tulis manajemen.

Selain itu, manajemen juga menyebut bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di Bursa.

Dalam keterbukaan informasi EMTK juga disebutkan harga pembelian per saham Rp 120 per saham dengan total nilai pembelian Rp 1,17 triliun.

Adapun tujuan transaksi untuk investasi jangka panjang.

Sebelumnya, ada transaksi crossing saham BUKA di harga diskon yang kontras dengan tiga transaksi sebelumnya. Tercatat ada lima kali transaksi dengan total volume pembelian 98,31 juta lot di harga Rp120 per lembar atau diskon hingga 13,66%. Secara total transaksi nego di harga murah ini mencapai Rp1,17 triliun.

Sementara total transaksi nego dari delapan transaksi di harga diskon sampai premium pada hari ini di saham BUKA mencapai Rp2,08 triliun.

Banyaknya minat pelaku pasar terhadap saham BUKA ini terjadi setelah mencuat rumor e-commerce China, Temu untuk mengakuisisi sebagai strategi masuk ke pasar Indonesia lantaran mendapat penolakan dari pemerintah.

Pemerintah mengklaim bahwa adanya aplikasi Temu potensi merusak dan mengancam ekosistem UMKM dalam negeri seiring semakin banyaknya barang China yang masuk.

Oleh karena itu, mengakuisisi Bukalapak dinilai menjadi cara yang paling logis untuk masuk ke pasar Indonesia, mengikuti langkah pendahulunya Tiktok shop dengan Tokopedia.


(ayh/ayh) Next Article Rumor Temu Mau Akuisisi Bukalapak, Ikuti Jejak Tiktok-Tokopedia?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular