BSI (BRIS) Beberkan Proyeksi Pertumbuhan Pembiayaan 2024
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS) optimistis mencapai target pertumbuhan pembiayaan sebesar 12%-13% pada akhir 2024.Â
Direktur Manajemen Risiko Bank Syariah Indonesia (BRIS) Grandhis Helmi Harumansyah mengatakan, per September 2024, BSI mencatatkan pertumbuhan pembiayaan mencapai Rp267 triliun atau 15,28%. Dengan struktur intermediasinya saat ini, BSI optimis bisa tumbuh mencapai target akhir tahunnya.
"Ke depan dengan struktur Dana Pihak Ketiga (DPK) kami optimis bisa tumbuh lagi. Berapa pertumbuhannya? kami proyeksinya sejalan dengan target pembiayaan 12%-13% sampai akhir 2024," kata Grandhis pada Konferensi Pers Kinerja Triwulan III-2024 BSI, Selasa, (29/10/2024).
Untuk mencapai hal ini, BSI telah mempersiapkan beberapa strategi. Pertama BSI terus berfokus pada segmen dan sektor yang menguntungkan, seperti konsumer, ritel, UMKM, produk emas, dan gadai cicil emas.
Kedua, strategi untuk menumbuhkan pembiayaan korporasi dan komersial dipilih berdasarkan sektor yang secara inheren memiliki potensi dan kemampuan untuk berkembang. Dimana BSI memilih sektor yang memiliki ekosistem yang bisa dimanfaatkan dan terhubung dengan ekosistem.
"Dengan demikian, kami masuk ke sektor usaha yang memiliki potensi pertumbuhan serta ekosistem yang mendorong pertumbuhan tersebut secara optimal," jelasnya.
BSI juga berkoordinasi dengan perusahaan induk dalam konteks konsolidasi eksposur. Selain itu, bank syariah pelat merah ini juga akan fokus menjaga tingkat persaingan yang sehat melalui penentuan harga yang kompetitif.
Lebih lanjut, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menekankan, pihaknya akan memastikan segmen tujuannya memiliki kualitas yang baik dan resilien. Pedoman portofolio juga akan dijaga sesuai dengan proses segmen yang ditentukan.
"Serta kriteria penerimaan risiko (risk acceptance criteria) yang akan direview secara berkala. Dengan demikian, terbentuk monitoring pembiayaan yang baik dan disiplin yang tinggi, sehingga kualitas pembiayaan BSI dapat terjaga dengan baik," kata Heri.
Dari sisi kinerja, diketahui, BSI mengalami lonjakan laba tahun berjalan sebesar 21,59% pada kuartal III tahun 2024. Merujuk pada publikasi media, laba periode berjalan emiten bank syariah ini per 30 September 2024 tercatat sebesar Rp 5,1 triliun. Sementara di tahun 2023, perseroan membukukan laba sebesar Rp 4,2 triliun.
Sepanjang kuartal III-2024, BSI menyalurkan pembiayaan sejumlah Rp266,46 triliun. Raihan ini meningkat dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp239,69 triliun.
Sembari pembiayaan meningkat, BSI tetap mempertahankan kualitas kredit. Hal ini terlihat dari rasio NPF Gross BSI yang membaik dari 2,21% menjadi 1,97%.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BSI mencatatkan raihan sebanyak Rp 301,22 triliun. Adapun rasio Financing to Deposit Rationya (FDR) naik dari 88,31% menjadi 88,59%.
(mkh/mkh)