
Gagal Ikuti Gerak Wall Street, Bursa Asia Pasifik Kompak Merah

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pasar Asia-Pasifik mengalami penurunan pada Selasa (26/11/2024), gagal mengikuti lonjakan yang tercatat di Wall Street Amerika Serikat (AS) setelah indeks-indeks AS mencatatkan rekor tertinggi pasca pilihan Presiden terpilih Donald Trump untuk sekretaris keuangan diumumkan.
Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,28%, setelah mencapai level penutupan tertinggi sepanjang masa pada Senin (25/11/2024).
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,82%, sementara Topix kehilangan 0,64%. PPI layanan Jepang meningkat 2,9% secara tahunan, dibandingkan dengan kenaikan 2,8% pada bulan sebelumnya. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,40% pada jam pertama perdagangan.
Futures indeks Hang Seng Hong Kong berada di 19.245, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI yang mencapai 19.150,99.
Dilansir dari ²©²ÊÍøÕ¾ International, para trader di Asia-Pasifik akan memantau rilis output manufaktur Singapura untuk bulan Oktober. Analis Reuters memperkirakan kenaikan 2,2% dibandingkan dengan kenaikan 9,8% pada bulan September.
Sebagai catatan, di AS, reli saham mendorong Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan indeks Russell 2000 mencapai rekor tertinggi baru pada hari Senin setelah para investor menyambut keputusan Trump untuk mencalonkan Scott Bessent, pendiri Key Square Group.
Indeks Dow blue-chip naik 440,06 poin, atau 0,99%, menjadi 44.736,57. S&P 500 yang lebih luas naik 0,3% dan berakhir di 5.987,37. Kedua indeks tersebut mencatatkan rekor tertinggi baru dalam sesi tersebut, sementara Dow juga mencatatkan penutupan rekor baru. Indeks Nasdaq Composite naik 0,27%, menyelesaikan hari di 19.054,84.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(rev/rev) Next Article Geger Trump Ditembak, Begini Respons Bursa Asia