²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penantian data Indeks Harga Konsumen (IHK) yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ambruk 1,06% sekitar pukul 09:35 WIB di angka Rp16.260/US$ pada hari ini, Kamis (2/1/2025). Penurunan ini berbeda halnya dengan penutupan perdagangan 31 Desember 2024 yang menguat 0,25% ke angka Rp16.090/US$.

Baca: Breaking! Jelang Rilis Data Inflasi, Dolar Melesat ke Rp16.210

Hari ini pelaku pasar sedang menunggu data yang akan dirilis oleh BPS perihal IHK siang hari ini.

Baca: Pasar Nantikan Data Penting BPS, Dolar Lompat ke Rp 16.150

Konsensus ²©²ÊÍøÕ¾ juga memperkirakan inflasi inti pada Desember 2024 akan berada di 2,29% (yoy), merangkak dibandingkan November (2,26%).

Sebagai pembanding, inflasi pada periode November 2024 tercatat 0,30% (mtm) dan secara tahunan mencapai 1,55%. Sehingga, jika inflasi bulanan menembus 0,47% seperti dalam konsensus, itu akan menjadi inflasi (mtm) tertinggi sejak Maret 2024 atau sembilan bulan terakhir.

Indonesia menghitung inflasi Desember (yoy) sebagai inflasi sepanjang tahun. Artinya, inflasi tahunan yang tercatat pada Desember juga menjadi inflasi pada tahun berjalan.

Jika inflasi (yoy) pada Desember 2024 mencapai 1,61% seperti dengan konsensus, inflasi sepanjang 2024 juga hanya akan menyentuh 1,61%. Artinya, angka itu akan menjadi yang terendah dalam sejarah Indonesia.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

(rev/rev) Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900