
Video: "Hilal" The Fed & BI Pangkas Suku Bunga di Tengah Perang Dagang
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Menurunnya tensi perang dagang di tengah upaya negosiasi tarif impor AS menjadi harapan bagi prospek ekonomi dan pasar keuangan global.
Director Korea Investment and Sekuritas Indonesia, Jay Hong menilai perang dagang akan memberi dampak ke semua lini ekonomi dunia termasuk Indonesia. Dimana kondisi ini akan mengganggu kinerja perdagangan internasional yang berimbas ke pertumbuhan ekonomi.
Ketidakpastian yang masih tinggi terhadap arah manuver dan kebijakan perang dagang masih menjadi kekhawatiran investor pasar keuangan Indonesia. Langkah negosiasi yang diambil pemerintah RI terhadap kenaikan tarif AS serta upaya memperluas pasar ekspor dan impor RI dinilai bijak untuk menghadapi kondisi ini.
Di tengah risiko yang dihadapi pasar keuangan saat ini, Jay Hong memproyeksi The Fed masih berpeluang memangkas suku bunga 2-3 kali hingga menjadi di bawah level 4% yang akan dimulai di Juli 2025.
Saat suku bunga The Fed dipangkas akan memberikan dampak ke emerging market seperti Indonesia yakni meningkatnya sentimen positif bagi investor asing, berkurangnya tekanan Rupiah hingga mendorong keyakinan terhadap prospek ekonomi RI dan meningkatnya capital inflow ke RI.
Seperti apa pasar melihat arah kebijakan suku bunga The Fed hingga BI di tengah gejolak perang dagang? Bagaimana prospek pasar dan ekonomi RI di masa ini? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Director Korea Investment and Sekuritas Indonesia, Jay Hong dalam Power Lunch, ²©²ÊÍøÕ¾ (Senin, 28/04/2025)
-
1.
-
2.
-
3.