²©²ÊÍøÕ¾

Jaga Likuiditas, BNI Seimbangkan Pertumbuhan & Risiko Kredit

Khoirul Anam, ²©²ÊÍøÕ¾
30 April 2025 09:55
BNI
Foto: dok BNI

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menempuh langkah konservatif dalam penyaluran kredit di tengah tantangan likuiditas perbankan. Langkah ini dibuktikan dengan ekspansi terukur dalam menyalurkan kredit pada kuartal I-2025 dengan didominasi segmen korporasi.

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo mengatakan, dalam menghadapi ketidakpastian global, BNI fokus memperbaiki kualitas kredit dan menjaga likuiditas.

"BNI berfokus untuk memperkuat likuiditas dengan menyeimbangkan antara pertumbuhan kredit dan faktor risiko. Hal ini terlihat dari kontribusi segmen korporasi berkualitas yang mendominasi penyaluran kredit pada kuartal I tahun ini," kata Okki dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (30/4/2025).

Pada kuartal I-2025, BNI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY) menjadi Rp765,47 triliun. Segmen korporasi mendominasi portfolio kredit BNI, yakni sebesar 56,6% dan segmen konsumer menjadi kontributor terbesar kedua sebesar 18,9%.

Sedangkan dari segmen menengah dan kecil, upaya yang dilakukan BNI adalah melalui akuisisi kredit yang menjadi rantai pasok (value chain) dari nasabah korporasi dan nasabah eksisting lainnya.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), transformasi digital turut menopang peningkatan dana murah. BNI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 5% menjadi Rp819,58 triliun.

Komposisi DPK didominasi oleh pertumbuhan tabungan yang solid sebesar 10,2% dan giro yang tumbuh 3,4% YoY. Hal ini menghasilkan komposisi CASA BNI di level 70,5% atau meningkat dibandingkan akhir 2024 di level 69,9%.

Adapun biaya dana atau cost of fund kuartal I-2025 di level 2,75% secara tahunan dan membaik dibandingkan kuartal I-2024 di level 2,79%.

Strategi menjaga likuiditas terlihat dengan menurunnya loan to deposit ratio (LDR) secara kuartalan, dari 96,1% pada kuartal IV-2024 menjadi 93,1% di kuartal I tahun ini. Dengan kelonggaran likuiditas tersebut, BNI akan dapat menumbuhkan kredit sesuai target yang ditetapkan dengan terus menjaga kehati-hatian.

Dari sisi kualitas aset, rasio non performing loan (NPL) terjaga di level 2% dan loan at risk (LAR) turun menjadi 10,9% dari 13,3% pada kuartal I-2024. Perbaikan kualitas ini juga menghasilkan penghematan beban pencadangan yang dibentuk atau credit cost dari 1% menjadi 0,9%, yang juga sejalan dengan target BNI tahun ini.


(dpu/dpu) Next Article Top! BNI Sabet 2 Penghargaan Internasional Corporate Treasurer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular