²©²ÊÍøÕ¾

Warga RI Makin Melek Kelola Duit, OJK Beberkan Data Paling Baru

Aziza Zahwa Layla Madjid, ²©²ÊÍøÕ¾
Jumat, 02/05/2025 17:55 WIB
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Otoritas Jasa Keuangan dan Badan Pusat Statistik merilis Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025. Tercatat, indeks literasi keuangan nasional meningkat dari tahun sebelumnya.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono mengatakan indeks literasi keuangan nasional meningkat menjadi 66,5% dari 65,43% pada 2024.

"Secara nasional indeks literasi keuangan menunjukkan peningkatan. 65,43 persen di tahun 2024 meningkat menjadi 66,46 persen untuk kategori keberlanjutan di tahun 2025," ujar Ateng dalam konferensi pers SNLIK di gedung BPS, Jumat (2/5/2025).


Tak hanya itu, indeksi inklusi keuangan nasional pun meningkat dari 75,02% pada SNLIK 2024 menjadi 80,51% pada tahun 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi OJK pun menjelaskan indeks literasi dan inklusi keuangan ditopang oleh tiga kelompok umur yang utama. Yakni kelompok umur 18-25 tahun, kemudian kelompok umur 26-35 tahun, dan kelompok umur 36-50 tahun.

"Sementara itu kelompok umur 15-17 tahun dan 51-79 tahun memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat nasional," ujar Friderica dalam konferensi pers SNLIK di gedung BPS, Jumat (2/5/2025).

Berikut hasil survei SNLIK menurut kelompok umur:

  • Indeks Literasi 2025:
    • Usia 15-17 tahun 51,68%
    • Usia 18-25 tahun 73,22%
    • Usia 26-35 tahun 74,04%
    • Usia 36-50 tahun 72,05%
    • Usia 51-79 tahun 54,55%
  • IndeksInklusi 2025:
    • Usia 15-17 tahun 74,00%
    • Usia 18-25 tahun 89,96%
    • Usia 26-35 tahun 86,10%
    • Usia 36-50 tahun 85,81%
    • Usia 51-79 tahun 66,88%
  • Indeks Literasi 2024
    • Usia 15-17 tahun 51,70%
    • Usia 18-25 tahun 70,19%
    • Usia 26-35 tahun 74,82%
    • Usia 36-50 tahun 71,72%
    • Usia 51-79 tahun 52,51%
  • IndeksInklusi 2024
    • Usia 15-17 tahun 57,96%
    • Usia 18-25 tahun 79,21%
    • Usia 26-35 tahun 84,28%
    • Usia 36-50 tahun 81,51%
    • Usia 51-79 tahun 63,53%


Berdasarkan sektor jasa keuangan, tingkat literasi dan inklusi keuangan ditopang oleh sektor perbankan.

"Memang di sekitar kita, masyarakat kita kebanyakan memang sangat familier atau sudah familier atau sudah menggunakan adalah untuk rekening bank," ujarnya.

Berdasarkan sektor jasa keuangan, indeks literasi keuangan tertinggi terdapat pada sektor perbankan, yaitu sebesar 65,50%, kemudian pergadaian 54,74% dan lembaga pembiayaan sebesar 46,66%. Sebaliknya, indeks literasi keuangan terendah ada pada sektor lembaga keuangan mikro, yaitu sebesar 9,80%, kemudian pasar modal 17,78%, dan juga fintech lending 24,90%.

Bagaimana dengan indeks inklusi keuangan yang tertinggi dari sektor apa? Yaitu sektor perbankan sebesar 70,65%, kemudian perasuransi yang cukup jauh yaitu 28,50%.

"Sebaliknya, indeks inklusi keuangan terendah ada pada sektor lembaga keuangan mikro atau LKM, yaitu sebesar 1,20% dan pasar modal sebesar 1,34%," ujarnya.


(dem/dem)