Kodak Dituding Jadi Penipu Tambang Bitcoin
Ester Christine Natalia, 博彩网站
11 January 2018 12:28
Jakarta, 博彩网站 鈥揜encana Kodak mengembangkan mata uang kripto (cryptocurrency) bernama KodakCoin dianggap sebagai sebuah terobosan baru. Peralihannya ke teknologi blockchain ini membuat harga saham perusahaan yang pernah menjadi raksasa fotografi ini naik lebih dari tiga kali lipat minggu ini.
Untuk menambang mata uang digital ini, Kodak memperkenalkan KashMiner. Alat penambangan KodakCoin ini sudah ditampilkan pada pameran teknologi CES (Consumer Electronics Show) tahun ini, seperti dikutip oleh 博彩网站.
Alat ini diciptakan dan dioperasikan oleh perusahaan bernama Spotlite yang telah memiliki lisensi Kodak.Begini cara kerjanya: Pengguna membayar sejumlah $3,400 atau setara Rp45,9 juta (asumsinya US$1 = Rp 13,500) guna menyewa mesin tambang tersebut selama dua tahun.
Kodak mengklaim KashMiner mampu memproduksi KodakCoin yang setara dengan kisaran $375 (Rp 5,06 juta) setiap bulan atau setara dengan $9.000 (Rp 121,5 juta) untuk dua tahun.
Namun, ada yang perlu diperhatikan: penambang KodakCoin harus mengembalikan setengah dari keuntungannya.
Pemerhati mata uang digital Saifedean Ammous pun memperingatkan bahwa perhitungan $375 itu berlebihan karena pengembalian bitcoin tersebut akan berkurang setiap bulan.
"Kodak sudah menjadi penipu tambang Bitcoin. Coba tinjau lebih dekat, mereka terang-terangan berbohong tentang pengembalian untuk para penambang karena mereka abai untuk menyebutkan detail paling sepele bahwa tingkat kesulitan akan bertambah dan hasil akan anjlok!," ujar Saifedean.
"Tidak mungkin alat tambang 鈥渟ulap鈥� Kodak itu bisa menghasilkan setara dengan $375 setiap bulan, kecuali tingkat kesulitan penambangan Bitcoin tetap sama. Sekarang, tingkat kesulitan itu bertambah sekitar 15% setiap bulan, sehingga hasil tambang pun anjlok sekitar 15% setiap bulan. Semoga berhasil untuk semua orang yang membeli mesin ini!" tutupnya.
(roy) Next Article Bitcoin Cs yang Harganya Sudah Naik Berkali-kali Lipat
Untuk menambang mata uang digital ini, Kodak memperkenalkan KashMiner. Alat penambangan KodakCoin ini sudah ditampilkan pada pameran teknologi CES (Consumer Electronics Show) tahun ini, seperti dikutip oleh 博彩网站.
Alat ini diciptakan dan dioperasikan oleh perusahaan bernama Spotlite yang telah memiliki lisensi Kodak.Begini cara kerjanya: Pengguna membayar sejumlah $3,400 atau setara Rp45,9 juta (asumsinya US$1 = Rp 13,500) guna menyewa mesin tambang tersebut selama dua tahun.
Namun, ada yang perlu diperhatikan: penambang KodakCoin harus mengembalikan setengah dari keuntungannya.
Pemerhati mata uang digital Saifedean Ammous pun memperingatkan bahwa perhitungan $375 itu berlebihan karena pengembalian bitcoin tersebut akan berkurang setiap bulan.
"Kodak sudah menjadi penipu tambang Bitcoin. Coba tinjau lebih dekat, mereka terang-terangan berbohong tentang pengembalian untuk para penambang karena mereka abai untuk menyebutkan detail paling sepele bahwa tingkat kesulitan akan bertambah dan hasil akan anjlok!," ujar Saifedean.
"Tidak mungkin alat tambang 鈥渟ulap鈥� Kodak itu bisa menghasilkan setara dengan $375 setiap bulan, kecuali tingkat kesulitan penambangan Bitcoin tetap sama. Sekarang, tingkat kesulitan itu bertambah sekitar 15% setiap bulan, sehingga hasil tambang pun anjlok sekitar 15% setiap bulan. Semoga berhasil untuk semua orang yang membeli mesin ini!" tutupnya.
(roy) Next Article Bitcoin Cs yang Harganya Sudah Naik Berkali-kali Lipat
Most Popular