
Keluarga Muda, Siapkan "Kondom" Keuangan Sebelum Punya Anak

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kehadiran anak akan memberikan kebahagiaan bagi sebuah keluarga. Apalagi keluarga muda yang mengharapkan anak pertamanya.
Namun acap kali keluarga muda tidak siap untuk menerima kehadiran anak dari perspektif keuangan, seperti untuk biaya kelahiran. Jika tidak dipersiapkan dengan baik yang ada akan menimbulkan masalah baru seperti hutang.
Maka dari itu keluarga muda harus menyiapkan "kondom" keuangan sebagai pencegah keuangan yang bocor bahkan hingga terjebak hutang.
Tim Finplan ²©²ÊÍøÕ¾ akan memberikan tips dalam mempersiapkan kelahiran agar keuangan, yaitu:
1. Tentukan Kapan Memiliki Anak
Tiap keluarga memiliki pertimbangan masing-masing mengenai kapan merencanakan memiliki anak. Ada yang setelah menikah langsung memiliki anak. Ada juga yang memilih menunda karena berbagai alasan seperti ikatan dinas, karir, menikmati masa berdua setelah pernikahan atau ingin mengumpulkan dana.
Paling penting adalah komunikasi dengan pasangan mengenai rencana memiliki anak. Sebab kaitannya dengan persiapan mulai dari mental hingga keuangan. Perlu diingat, dalam proses kehamilan hingga kelahiran harus dilakukan bersama istri dan suami. Keduanya memiliki peran besar dalam menjaga kondisi ibu dan anak di dalam perut.
2. Buat Rencana Kelahiran Anak
Setelah menentukan rencana memiliki anak, selanjutnya adalah merencanakan biaya kelahiran anak sejak hamil hingga persalinan. Tahap ini bisa dimulai dengan mencari tahu biaya persalinan di berbagai rumah sakit. Harganya beragam tergantung dari fasilitas yang didapatkan. Jumlah biaya persalinan di beberapa rumah sakit akan dibahas di halaman kedua.
Lebih rinci, persiapkan berbagai skenario dalam rencana persalinan. Contohnya adalah metode persalinan apakah normal atau bedah, apakah akan menyewa rumah dekat rumah sakit jelang kelahiran, dan anak di janin dan lain sebagainya.
Kemudian treatment seta gizi untuk menjaga kesehatan ibu dan anak kelak ketika lahir. Di sini peran suami penting untuk tetap menjaga kesehatan dan mental sang ibu.
Semakin rinci membuat rencana kelahiran anak akan baik karena akan lebih siap untuk menerima kehadiran anak di tengah keluarga.
3. Atur Budget Pengeluaran Keluarga Selama Mempersiapkan Kelahiran
Pertama, buatlah skala prioritas pengeluaran berumah tangga pada masa persiapan kelahiran. Misalnya prioritas utama adalah gizi ibu dan anak serta persalinan. Baru kemudian biaya makan, sewa rumah, peralatan, dan lain sebagainya.
Setelah membuat skala prioritas, akan terlihat mana kebutuhan yang harus segera dipenuhi dan mana yang bisa ditunda. Mana pos pengeluaran yang bisa dihemat dan mana yang tidak bisa diganggu gugat. Untuk biaya persalinan, bisa disisihkan sebesar 20% dari pengeluaran untuk ditabung.
4. Cek Tunjangan Kelahiran di Tempat Bekerja
Tak ada salahnya bertanya kepada tempat bekerja mengenai berapa besar tunjangan kelahiran anak yang bisa didapatkan. Biaya tunjangan ini bisa meringankan beban yang ditanggung dalam kelahiran.
Biasanya perusahaan mendaftarkan pekerja untuk mengikuti program BPJS Kesehatan sehingga bisa menggunakan manfaat dari program tersebut.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA
(ras/ras) Next Article Biaya Lahiran di Jakarta Tembus Rp50 Juta, Cek Selengkapnya!