
Ini Cara Mudah Capai Kebebasan Finansial dari BRI Manajemen Investasi

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Financial Freedom atau Kebebasan finansial menjadi salah satu hal yang diimpikan setiap orang. Khususnya di masa tua. Dengan begitu seseorang tidak perlu lagi tergantung pada pekerjaan atau gaji bulanan untuk memenuhi kebutuhan di sisa hidupnya.
Namun untuk mencapai hal itu tidak mudah. Butuh kerja keras dan komitmen yang dilakukan seseorang sejak dini. Salah satunya lewat investasi.
Pasalnya investasi menjadi salah satu alat buat seseorang bisa meningkatkan aset dengan return atau imbal hasil melebihi inflasi.
Untuk itu, SEVP Product & Alternative Investment BRI Manajemen Investasi, Tina Meilina mengatakan seseorang perlu mempelajari setiap instrumen investasi sejak muda. Karena untuk melakukan investasi tidak mudah. Jangan sampai investasi yang dilakukan malah menggerus aset yang dimiliki.
"Kalau usia muda disarankan untuk pelajari instrumen, dan kalau pun agresif harus terukur. Kalau investasi harus ada ilmunya dan jangan terjebak investasi bodong," jelas Tina dalam Tax Management Webinar with BRI Prioritas bersama ²©²ÊÍøÕ¾, Rabu, (6/3/2024).
Jika sudah mengenal investasi Tina pun menyarankan investor bisa mengelola penghasilan dengan sangat matang. Hal ini dilakukan agar hasil investasi yang dilakukan di salah satu instrumen investasi bisa maksimal.
"Tipsnya 4-3-2-1. Yakni 40% penghasilan untuk kebutuhan dasar, 30% dialokasikan untuk bayar utang, 20% untuk aset kita, proteksi asuransi, 10% untuk social needs, zakat dan lain-lain. Jadi itu porsi rumus gampangnya yang bisa diterapkan semua orang untuk manage penghasilannya," jelasnya.
Seperti diketahui, instrumen investasi banyak macamnya. Khususnya di Pasar modal. Tidak hanya saham, di pasar modal juga ada obligasi atau surat utang, dan juga reksa dana. Semakin tinggi resikonya, semakin tinggi pula imbal hasil yang didapat.
Untuk Reksa Dana, selain memiliki resiko tidak besar, instrument investasi ini memiliki imbal hasil menarik.
"Reksa dana pasar uang itu returnnya 3,5% nett, lalu reksa dana saham itu bisa 10%," pungkas Tina.
Yang menarik lewat instrumen investasi jenis ini lanjut Tina, pajak yang dibebankan oleh investor telah dikelola oleh manager investasi.
Artinya investor tidak perlu bingung bagaimana perhitungan pajak penghasilan investasi setiap tahunnya.
"Jadi investor tidak perlu pusing mikirin pajak. Karena yang bayar adalah manajer investasinya. Kalau deposito, saham dan lain-lain itu harus mengelola sendiri, lalu pelaporannya itu dimasukkan satu-satu, dan kewajiban pajaknya harus minta bukti potong pajak dan lain-lain," ujarnya.
(dpu/dpu) Next Article Wujudkan Resolusi dengan Investasi di BRI Wealth Management
