²©²ÊÍøÕ¾

Premi Asuransi Umum Masih Sulit Tumbuh Double Digit

gita rossiana, ²©²ÊÍøÕ¾
12 January 2018 16:09
Pertumbuhan pendapatan premi asuransi umum pada akhir 2017 diprediksi sulit bertumbuh double digit atau di atas 10%.
Foto: Freepik
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pertumbuhan pendapatan premi asuransi umum pada akhir 2017 diprediksi sulit bertumbuh double digit atau di atas 10%. Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi tidak tumbuh signifikan.

Direktur Utama PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) Julian Noor menjelaskan, secara umum, pertumbuhan premi industri asuransi umum akan di bawah 10%.

"Namun ada juga perusahaan asuransi yang mencatatkan pertumbuhan positif, tetapi ada juga yang bertumbuh negatif," ungkap dia saat ditemui di kantornya di Graha Adira, Jakarta, Jumat (12/1/2018).

Sementara untuk klaim asuransi umum, menurut mantan Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) ini bisa saja hanya kecil pertumbuhannya. Pasalnya, tidak ada kejadian katatrospik yang bisa memicu kenaikan klaim tinggi.

Di Adira Insurance, menurut dia, pertumbuhan premi juga akan stagnan.

"Agak sulit untuk menumbuhkan premi di 2017," terang dia.

Stagnansi ini terjadi karena berasal dari asuransi kesehatan. Julian mengungkapkan, rasio klaim di lini tersebut cukup tinggi sehingga perseroan agak menekan pertumbuhan premi di lini tersebut.

"Sejauh ini kami pertahankan kontribusi asuransi kesehatan di bawah 5% dan kami fokuskan untuk bermain di asuransi kendaraan bermotor dan properti," kata dia.

Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, pendapatan premi industri asuransi umum hingga kuartal III-2017 sebesar Rp 44,2 triliun, meningkat 2,8% (year on year/yoy). Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan pencapaian pada kuartal III-2016 yang bertumbuh 8,7% (yoy).

Direktur Eksekutif AAUİ Achmad Sudiyar Dalimunthe mengungkapkan, rendahnya pertumbuhan premi pada kuartal III-2017 disebabkan adanya enam dari 15 lini usaha di industri asuransi umum yang mencatat pertumbuhan negative. Sementara itu, asuransi lainnya mencatatkan pertumbuhan positif. Dari kesemua lini tersebut, asuransi aneka yang mencatat pertumbuhan paling tinggi, yakni 18,5% ke angka Rp 1,89 triliun.

Berbeda dengan pertumbuhan premi, beban klaim industri asuransi umum justru menurun 2,5% ke angka Rp 19,8 triliun. Penurunan klaim terjadi pada sebagian besar lini usaha asuransi, sedangkan lini usaha asuransienergi darat, rangka kapal, tanggung gugat dan kredit mencatat peningkatan.

Dilihat dari kontribusi pangsa pasar, asuransi harta benda dan asuransi kendaraan bermotor mencatat kontribusi terbesar, yakni masing-masing 29,5% dan 28,2%. Disusul kemudian asuransi kredit dan kesehatan, yakni 7,7% dan 7,5%.
(git/dru) Next Article Pelaku Minta Regulator Kaji Aturan Premi dan Manfaat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular