
Internasional
Demand Melesat, AirAsia Berencana Beli Lebih Banyak Pesawat
Rehia Sebayang, վ
24 January 2018 11:26

Singapura, վ - Maskapai berbiaya rendah AirAsia Bhd. mempertimbangkan untuk membeli lebih banyak lagi pesawat terbang didorong optimisme akan naiknya permintaan menyusul membaiknya pertumbuhan ekonomi di India, China, dan negara-negara Asia Tenggara.
“Saat ini kami kekurangan pesawat terbang,” ujar Tony Fernandes, chief executive officer AirAsia, di Davos pada hari Selasa, sebagaimana dikutip The Star.
“Permintaan sangat, sangat tinggi. Pada akhirnya kami harus memesan [pesawat baru] tapi tidak saat ini,” tambahnya.
Fernandes sedang mengembangkan maskapai yang berbasis di Malaysia itu ke seluruh benua dengan mengikuti jejak maskapai Ryanair Holdings di Eropa dan Southwest Airlines di Amerika Utara.
Maskapai berbiaya murah yang memberikan potongan tarif dan memungkinkan lebih banyak orang dapat bepergian menggunakan pesawat terbang telah menjamur di Asia dalam beberapa tahun terakhir. AirAsia sendiri telah mengembangkan sayapnya di berbagai negara Asia, seperti Indonesia, Thailand, Filipina, dan Hong Kong.
Seluruh armada AirAsia saat ini menggunakan pesawat produksi Airbus dan menjadikannya salah satu konsumen terbesar bagi perusahaan aerodinamika asal Perancis itu. Lebih dari 200 pesawat tercatat ada dalam daftar armada AirAsia dengan ratusan lagi yang masih dalam proses pemesanan.
AirAsia biasanya memesan pesawat dalam jumlah besar saat pameran penerbangan (airshow). Pada tahun 2016, perusahaan ini mengumumkan pesanan pesawat jet senilai US$12,6 miliar (Rp 167,8 triliun) saat Farnborough Airshow di Inggris.
“Airbus sangat bagus,” kata Fernandes. “Sebelumnya kami mempercepat pengantaran pesanan beberapa pesawat. [Namun] kami tidak punya rencana untuk melakukannya saat ini.”
AirAsia tidak terlalu khawatir akan kenaikan harga minyak baru-baru ini, ujar Fernandes. Ia menambahkan maskapai tersebut tidak berencana untuk mengubah hedging yang telah dilakukan perusahaan atau mengenakan biaya tambahan bahan bakar.
Ia menyebut harga minyak di sekitar $60 masih merupakan “periode bulan madu” dibandingkan dengan $100 per barel yang tercatat pada 2014.
Saham AirAsia melonjak dalam perdagangan di bursa Malaysia dan membukukan kenaikan sekitar 23% sepanjang awal tahun ini menyusul meroketnya lalu lintas penerbangan yang dibukukan maskapai.
(prm) Next Article Duh! Viral Foto Bos AirAsia Tony Fernandes Telanjang Dada Saat Rapat
“Saat ini kami kekurangan pesawat terbang,” ujar Tony Fernandes, chief executive officer AirAsia, di Davos pada hari Selasa, sebagaimana dikutip The Star.
“Permintaan sangat, sangat tinggi. Pada akhirnya kami harus memesan [pesawat baru] tapi tidak saat ini,” tambahnya.
Maskapai berbiaya murah yang memberikan potongan tarif dan memungkinkan lebih banyak orang dapat bepergian menggunakan pesawat terbang telah menjamur di Asia dalam beberapa tahun terakhir. AirAsia sendiri telah mengembangkan sayapnya di berbagai negara Asia, seperti Indonesia, Thailand, Filipina, dan Hong Kong.
Seluruh armada AirAsia saat ini menggunakan pesawat produksi Airbus dan menjadikannya salah satu konsumen terbesar bagi perusahaan aerodinamika asal Perancis itu. Lebih dari 200 pesawat tercatat ada dalam daftar armada AirAsia dengan ratusan lagi yang masih dalam proses pemesanan.
AirAsia biasanya memesan pesawat dalam jumlah besar saat pameran penerbangan (airshow). Pada tahun 2016, perusahaan ini mengumumkan pesanan pesawat jet senilai US$12,6 miliar (Rp 167,8 triliun) saat Farnborough Airshow di Inggris.
“Airbus sangat bagus,” kata Fernandes. “Sebelumnya kami mempercepat pengantaran pesanan beberapa pesawat. [Namun] kami tidak punya rencana untuk melakukannya saat ini.”
AirAsia tidak terlalu khawatir akan kenaikan harga minyak baru-baru ini, ujar Fernandes. Ia menambahkan maskapai tersebut tidak berencana untuk mengubah hedging yang telah dilakukan perusahaan atau mengenakan biaya tambahan bahan bakar.
Ia menyebut harga minyak di sekitar $60 masih merupakan “periode bulan madu” dibandingkan dengan $100 per barel yang tercatat pada 2014.
Saham AirAsia melonjak dalam perdagangan di bursa Malaysia dan membukukan kenaikan sekitar 23% sepanjang awal tahun ini menyusul meroketnya lalu lintas penerbangan yang dibukukan maskapai.
(prm) Next Article Duh! Viral Foto Bos AirAsia Tony Fernandes Telanjang Dada Saat Rapat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular