
Masih Adakah Negara yang Menggunakan BBM "Premium"?
Raditya Hanung, վ
30 January 2018 11:08

Jakarta, վ- Ekonom Faisal Basri pernah menyatakan bahwa bensin jenis “Premium” nyaris punah di dunia. Menurut dia, bahkan hanya Indonesia yang masih menggunakan Research Octane Number (RON) 88 di Asia Tenggara. Negara- negara tetangga seperti Laos, Myanmar, dan Kamboja sekalipun tidak lagi menggunakan RON 88.
Di Malaysia, jangankan RON 88, jenis Pertamax (RON 92) saja sudah tak ada di pasaran. Kualitas paling rendah yang ada di pasar Malaysia adalah jenis RON 95. Selain itu, Filipina dan Vietnam juga sama- sama telah menghentikan penjualan BBM RON 81 dan 88, masing-masing sejak tahun 2013 dan 2014 lalu.
Mengutip Faisal Basri, karena jenis “Premium” sudah langka di pasar, harganya pun tidak tertera lagi di bursa minyak, termasuk di bursa minyak Singapura (MOPS = Mean of Platts Singapore).
Berdasarkan penelusuran Tim Riset վ, secara umum memang BBM jenis “premium” sudah tidak banyak digunakan lagi, dimana mayoritas negara telah menetapkan batas minimal penggunaan BBM di tingkatan oktan di atas RON 90. Namun demikian, Tim Riset վ menemukan beberapa negara yang masih memberdayakan BBM dengan RON berjenis “Premium” atau RON 88, di antaranya:
1. Mesir
Hingga saat ini Mesir masih menggunakan BBM jenis RON 80, bahkan dengan kualitas yang lebih rendah dari BBM jenis “premium” di Indonesia. Pemerintah Mesir sebenarnya sudah membatasi pasokan BBM jenis RON 80 di sejumlah stasiu pengisian bahan bakar.Namun demikian, berdasarkan berita yang dirilis Egypt Today pada Juli 2017, pasokan harian untuk BBM jenis RON 80 masih tercatat relatif tinggi, yakni mencapai 6 juta liter. Jumlah ini masih lebih banyak 3 kali lipat dari pasokan harian BBM jenis RON 92 yang hanya sebesar 2 juta liter.
Sebagai catatan, harga BBM di Mesir masih disubsidi oleh pemerintah. Akan tetapi, pada 29 Juni 2017, pemerintah Mesir memutuskan menaikkan harga BBM, menyusul kesepakatan dengan IMF terkait pinjaman sebesar US$ 12 Milyar. Harga BBM jenis RON 80 pun meningkat lebih dari 50%, dari semula 2,35 LE menjadi 3,65 LE per liter (atau sekitar Rp 2.760,-/liter) pada periode tersebut. Harga itu bertahan hingga saat ini.
2. Mongolia
BBM jenis RON 80 juga masih digunakan dengan luas di Mongolia (dipasarkan dengan nama A80), meskipun mulai terbatas pasokannya di beberapa stasiun pengisian bahan bakar. Berdasarkan The UB Post, saat ini BBM jenis RON 92 (setara Pertamax di Indonesia) merupakan jenis BBM yang paling banyak digunakan.
3. Russia
Di Russia, bahan bakar beroktan rendah hanya diproduksi dan dijual untuk keperluan terbatas, seperti militer atau kendaraan tua. Rusia, yang mulai mengadopsi standar EURO 4 (RON 95), telah membatasi produksi bahan bakar beroktan rendah (RON 80). Bahan bakar beroktan rendah ini sebelumnya mendominasi stasiun pengisian bensin di Rusia.
Berdasarkan data dari Stratas Advisor, pada periode Agustus 2016, pangsa pasar BBM dengan RON di bawah 91 di Rusia, hanya tinggal sekitar 1%. Cukup kontras dengan kondisi di Indonesia yang mencapai 96% pada periode yang sama.
(gus/gus) Next Article Negara Selain Indonesia yang Masih Gunakan Bensin Premium
Di Malaysia, jangankan RON 88, jenis Pertamax (RON 92) saja sudah tak ada di pasaran. Kualitas paling rendah yang ada di pasar Malaysia adalah jenis RON 95. Selain itu, Filipina dan Vietnam juga sama- sama telah menghentikan penjualan BBM RON 81 dan 88, masing-masing sejak tahun 2013 dan 2014 lalu.
Mengutip Faisal Basri, karena jenis “Premium” sudah langka di pasar, harganya pun tidak tertera lagi di bursa minyak, termasuk di bursa minyak Singapura (MOPS = Mean of Platts Singapore).
1. Mesir
Hingga saat ini Mesir masih menggunakan BBM jenis RON 80, bahkan dengan kualitas yang lebih rendah dari BBM jenis “premium” di Indonesia. Pemerintah Mesir sebenarnya sudah membatasi pasokan BBM jenis RON 80 di sejumlah stasiu pengisian bahan bakar.Namun demikian, berdasarkan berita yang dirilis Egypt Today pada Juli 2017, pasokan harian untuk BBM jenis RON 80 masih tercatat relatif tinggi, yakni mencapai 6 juta liter. Jumlah ini masih lebih banyak 3 kali lipat dari pasokan harian BBM jenis RON 92 yang hanya sebesar 2 juta liter.
Sebagai catatan, harga BBM di Mesir masih disubsidi oleh pemerintah. Akan tetapi, pada 29 Juni 2017, pemerintah Mesir memutuskan menaikkan harga BBM, menyusul kesepakatan dengan IMF terkait pinjaman sebesar US$ 12 Milyar. Harga BBM jenis RON 80 pun meningkat lebih dari 50%, dari semula 2,35 LE menjadi 3,65 LE per liter (atau sekitar Rp 2.760,-/liter) pada periode tersebut. Harga itu bertahan hingga saat ini.
2. Mongolia
BBM jenis RON 80 juga masih digunakan dengan luas di Mongolia (dipasarkan dengan nama A80), meskipun mulai terbatas pasokannya di beberapa stasiun pengisian bahan bakar. Berdasarkan The UB Post, saat ini BBM jenis RON 92 (setara Pertamax di Indonesia) merupakan jenis BBM yang paling banyak digunakan.
3. Russia
Di Russia, bahan bakar beroktan rendah hanya diproduksi dan dijual untuk keperluan terbatas, seperti militer atau kendaraan tua. Rusia, yang mulai mengadopsi standar EURO 4 (RON 95), telah membatasi produksi bahan bakar beroktan rendah (RON 80). Bahan bakar beroktan rendah ini sebelumnya mendominasi stasiun pengisian bensin di Rusia.
![]() |
Berdasarkan data dari Stratas Advisor, pada periode Agustus 2016, pangsa pasar BBM dengan RON di bawah 91 di Rusia, hanya tinggal sekitar 1%. Cukup kontras dengan kondisi di Indonesia yang mencapai 96% pada periode yang sama.
(gus/gus) Next Article Negara Selain Indonesia yang Masih Gunakan Bensin Premium
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular