������վ

Jakarta, ������վ  Indonesia – Investasi swasta di sektor energi ditargetkan mencapai Rp 405 triliun atau 60% dari total yang dibutuhkan tahun ini Rp 675 triliun (US$ 50 miliar). 

Guna mengejar target tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memangkas regulasi yang dinilai justru menghambat investasi swasta.

“(Pemangkasan regulasi) tujuannya memacu peningkatan investasi, karena kurang kalau tidak dari swasta. (Kontribusi) pemerintah 20%, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 20%, untuk 60% di swasta,” jelas Jonan di Kantor Kementerian ESDM, Senin (12/2/2018). 

Dia menyebut, peningkatan investasi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara penyediaan lapangan kerja yang berdampak juga pada kesejahteraan masyarakat. 

Kementerian ESDM kembali menghapus 22 regulasi pada minggu ini. Aturan tersebut antara lain seperti mempermudah pembangunan fasilitas pemurnian atau kilang minyak dan pembangunan SPBU. 

“Kalau dulu orang mau bangun SPBU butuh 31 sertifikat perizinan dan segala macam, sekarang hanya 1 persetujuan layak operasi,” kata Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial. 

Ego juga menyebut ada kemudahan untuk pihak yang ingin menjadi penyalur BBM dan LPG.

Sebelumnya, calon penyalur harus mengajukan lamaran ke PT Pertamina (Persero) lalu dilanjutkan ke Ditjen Migas. “Sekarang tidak perlu, langsung saja ke badan usaha. Cukup ke Pertamina,” jelas Ego.
(ray/ray) Next Article Kok Ada TNI di Struktur Pejabat ESDM? Ini Alasan Jonan