
Internasional
Konsorsium Eropa Ikut Proyek Kereta Cepat Malaysia-Singapura
Prima Wirayani, վ
13 February 2018 06:40

Kuala Lumpur, վ - Konsorsium perusahaan-perusahaan besar Eropa mengumumkan hari Senin (12/2/2018) bahwa mereka telah bekerjasama dengan perusahaan Malaysia untuk ikut dalam lelang proyek kereta cepat yang akan menghubungkan Malaysia dan Singapura.
Perusahaan transportasi multinasional asal Perancis, Alstom, dan konglomerasi Jerman, Siemens, ikut bergabung dalam konsorsium tersebut, dilansir dari AFP. Tahun lalu, Alstom mengumumkan merger dengan Siemens yang prosesnya akan selesai pada akhir 2018.
Selain itu, perusahaan Italia, Ferrovie dello Stato Italiane, dan perusahaan konstruksi Austria, PORR, juga tergabung dalam konsorsium.
Konsorsium itu akan bekerjasama dengan perusahaan engineering Malaysia, George Kent, untuk mengajukan penawaran dan menghadapi persaingan dengan beberapa kompetitor, salah satunya dengan perusahaan-perusahaan dari China dan Jepang.
“Kerjasama ini akan menghasilkan satu tim yang kuat yang menggabungkan teknologi Eropa dengan pengalaman lokal terbaik,” demikian yang disampaikan konsorsium dalam pernyataan tertulis kepada bursa efek Malaysia.
Proyek sepanjang 350 kilometer yang akan menghubungkan Singapura dengan Kuala Lumpur itu ditargetkan rampung tahun 2026. Setelah tersambung, moda transportasi itu akan memotong waktu tempuh antara kedua lokasi menjadi 90 menit dari sebelumnya lima jam perjalanan darat dan 50 menit menggunakan pesawat.
Saat ini, tidak ada layanan kereta api yang menghubungkan ibu kota kedua negara.
Penawaran proyek harus diajukan paling lambat pertengahan tahun ini dan pemenang lelang diharapkan akan diumumkan akhir tahun.
(prm) Next Article Ini Perkiraan Harga Tiket Kereta Cepat Malaysia-Singapura
Perusahaan transportasi multinasional asal Perancis, Alstom, dan konglomerasi Jerman, Siemens, ikut bergabung dalam konsorsium tersebut, dilansir dari AFP. Tahun lalu, Alstom mengumumkan merger dengan Siemens yang prosesnya akan selesai pada akhir 2018.
Selain itu, perusahaan Italia, Ferrovie dello Stato Italiane, dan perusahaan konstruksi Austria, PORR, juga tergabung dalam konsorsium.
“Kerjasama ini akan menghasilkan satu tim yang kuat yang menggabungkan teknologi Eropa dengan pengalaman lokal terbaik,” demikian yang disampaikan konsorsium dalam pernyataan tertulis kepada bursa efek Malaysia.
Proyek sepanjang 350 kilometer yang akan menghubungkan Singapura dengan Kuala Lumpur itu ditargetkan rampung tahun 2026. Setelah tersambung, moda transportasi itu akan memotong waktu tempuh antara kedua lokasi menjadi 90 menit dari sebelumnya lima jam perjalanan darat dan 50 menit menggunakan pesawat.
Saat ini, tidak ada layanan kereta api yang menghubungkan ibu kota kedua negara.
Penawaran proyek harus diajukan paling lambat pertengahan tahun ini dan pemenang lelang diharapkan akan diumumkan akhir tahun.
(prm) Next Article Ini Perkiraan Harga Tiket Kereta Cepat Malaysia-Singapura
Most Popular