
Regulator Panggil Seluruh Dirut Kontraktor Infrastruktur
Exist In Exist, ²©²ÊÍøÕ¾
20 February 2018 11:15

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memanggil seluruh Direktur Utama atau pemimpin perusahaan dari kontraktor proyek infrastruktur. Hal ini dilakukan menyusul robohnya pier head tiang proyek tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu.
"Seluruh Direktur Utama Kontraktor akan dipanggil untuk diminta penjelasannya," kata Dirjen Bina Marga Ari S Murwanto, di Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Bekisting Pier Head Becakayu roboh pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi, Senin (20/2/2018). Proyek tol yang termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai kontrak Rp 7,23 triliun itu dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Melalui siaran pers, Waskita Karya menjelaskan kronologi robohnya pier head itu. Waskita Karya menyatakan, Kejadian tersebut dimulai ketika dilakukan pengecoran pier head PCB 34 dengan kondisi beton masih basah.
Waskita Karya juga berjanji investigasi secara internal maupun oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa tersebut dan diharapkan hasilnya sudah keluar dalam waktu 1×24 jam.
Menteri PUPR sendiri Basuki Hadimuljono menyatakan seluruh kegiatan konstruksi yang bersifat melayang atau elevated saat ini dihentikan sementara.
Kepala Biro Komunikasi Kementerian PUPR Endra SA mengatakan Menteri Basuki menyampaikan hal tersebut di Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Moratorium betul. Pak Menteri sudah mengeluarkan statement di UGM hari ini. Seluruh kegiatan konstruksi yang bersifat elevated itu dihentikan sementara," jelasnya.
(dru) Next Article Tiang Tol Becakayu Roboh, Jokowi: Segera Perketat Pengawasan
"Seluruh Direktur Utama Kontraktor akan dipanggil untuk diminta penjelasannya," kata Dirjen Bina Marga Ari S Murwanto, di Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Bekisting Pier Head Becakayu roboh pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi, Senin (20/2/2018). Proyek tol yang termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai kontrak Rp 7,23 triliun itu dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Waskita Karya juga berjanji investigasi secara internal maupun oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa tersebut dan diharapkan hasilnya sudah keluar dalam waktu 1×24 jam.
Menteri PUPR sendiri Basuki Hadimuljono menyatakan seluruh kegiatan konstruksi yang bersifat melayang atau elevated saat ini dihentikan sementara.
Kepala Biro Komunikasi Kementerian PUPR Endra SA mengatakan Menteri Basuki menyampaikan hal tersebut di Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Moratorium betul. Pak Menteri sudah mengeluarkan statement di UGM hari ini. Seluruh kegiatan konstruksi yang bersifat elevated itu dihentikan sementara," jelasnya.
(dru) Next Article Tiang Tol Becakayu Roboh, Jokowi: Segera Perketat Pengawasan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular