
Demi Listrik Murah, Inggris Batasi Harga Gas Domestik
Gustidha Budiartie, ²©²ÊÍøÕ¾
26 February 2018 20:09

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Pembatasan harga energi untuk kebutuhan domestik demi menghasilkan tarif listrik murah tak hanya dilakukan oleh Indonesia, tetapi juga negara Inggris.
Dilansir dari AFP, Senin (26/02/2018), pemerintah Inggris berencana menerbitkan kebijakan pembatasan harga energi, seperti gas dan sumber energi lainnya, untuk melindungi penduduknya terutama yang rentan dari sisi ekonomi jika ada kenaikan tarif listrik.
Pemerintah akan menyampaikan regulasinya ini kepada parlemen, targetnya bisa disahkan sebelum musim dingin mendatang agar warga tak terkena kenaikan tarif.
Privatisasi sektor energi di Inggris memang mendapat kritik dari berbagai kalangan, apalagi kebanyakan perusahaan yang berbisnis jasa ini memiliki basis bisnis di zona Euro. Masyarakat pun jadi korban akibat privatisasi yang mendorong tingginya tarif ini, bahkan saat berganti provider pun opsinya tidak lebih baik.
"Yang sering jadi korban adalah orang-orang tua dengan penghasilan rendah dan sangat terbebani hidupnya dengan tarif ini," kata Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Kebijakan ini, kata dia, akan memangkas tagihan listrik yang sangat signifikan kepada jutaan keluarga di Inggris. "Ini adalah langkah untuk menolong orang-orang seiring dengan visi untuk membangun negara yang hadir untuk semua."
Pembatasan harga ini rencananya akan diterapkan hingga 2020, dan akan diperpanjang setiap tahun sambil dievaluasi hingga 2023. Strategi ini diperkirakan bisa melindungi sebanyak 11 juta keluarga di Inggris yang terkena tarif listrik cukup tinggi.
(gus/gus) Next Article Gawat! Krisis Baru Hantam Eropa, Inggris Terancam
Dilansir dari AFP, Senin (26/02/2018), pemerintah Inggris berencana menerbitkan kebijakan pembatasan harga energi, seperti gas dan sumber energi lainnya, untuk melindungi penduduknya terutama yang rentan dari sisi ekonomi jika ada kenaikan tarif listrik.
Pemerintah akan menyampaikan regulasinya ini kepada parlemen, targetnya bisa disahkan sebelum musim dingin mendatang agar warga tak terkena kenaikan tarif.
"Yang sering jadi korban adalah orang-orang tua dengan penghasilan rendah dan sangat terbebani hidupnya dengan tarif ini," kata Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Kebijakan ini, kata dia, akan memangkas tagihan listrik yang sangat signifikan kepada jutaan keluarga di Inggris. "Ini adalah langkah untuk menolong orang-orang seiring dengan visi untuk membangun negara yang hadir untuk semua."
Pembatasan harga ini rencananya akan diterapkan hingga 2020, dan akan diperpanjang setiap tahun sambil dievaluasi hingga 2023. Strategi ini diperkirakan bisa melindungi sebanyak 11 juta keluarga di Inggris yang terkena tarif listrik cukup tinggi.
(gus/gus) Next Article Gawat! Krisis Baru Hantam Eropa, Inggris Terancam
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular