Saham Pemerintah di PGN Masuk Pertamina Pekan Ini
Rivi Satrianegara, 博彩网站
12 March 2018 13:24
Jakarta, 博彩网站- Saham milik pemerintah di PT PGN (Persero) Tbk akan diserahkan ke PT Pertamina (Persero) pada 16 Maret 2018 mendatang. Penyerahan tersebut adalah kelanjutan dari terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2018, terkait pembentukan holding BUMN migas.
Hal itu disampaikan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina Nicke Widyawati di Kantor Pusat Pertamina, Senin (12/3/2018).
Nicke mengatakan penyerahan akta itu akan dilanjutkan dengan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina pada Senin, 19 Maret 2018. "Kalau itu sudah, itu sebagai dasar formal PGN masuk ke Pertamina," kata dia.
Sementara itu, belum ada kepastian bentuk integrasi antara Pertagas dan PGN nantinya. Namun pengintegrasian itu, dikatakan Nicke, dapat membuat keduanya berjalan bersama melakukan bisnis niaga serta pengerjaan berbagai proyek.
Nicke melanjutkan, pengintegrasian tersebut tidak akan membuat posisi PGN berada di bawah salah satu direktorat Pertamina, melainkan langsung di bawah persero.
"Jadi ada integrasi formal, ada integrasi operasional. Yang paling penting sekarang integrasi operasional karena dengan masuknya (PGN) seharusnya jadi nilai tambah dan invetasi jadi lebih optimal," terang Nicke.
Dia mengatakan, dengan kehadiran holding BUMN migas, akan ada lebih banyak proyek terkait gas yang dilaksanakan, khususnya untuk infrastruktur, serta kegiatan down-stream dan up-stream. Dengan begitu, tidak ada lagi tumpang tindih pembangunan dalam subsektor gas.
"Mudah-mudahan (harga gas turun). Tapi harga gas itu kan sudah diatur ya, karena otoritasnya ada di Kementerian ESDM. Tapi kami ingin lakukan efiensi operasional dan optimalisasi investasi," jelas Nicke.
(gus/gus) Next Article PP Belum Diteken, PGN Tetap Gabung Pertamina Maret Ini
Hal itu disampaikan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina Nicke Widyawati di Kantor Pusat Pertamina, Senin (12/3/2018).
Sementara itu, belum ada kepastian bentuk integrasi antara Pertagas dan PGN nantinya. Namun pengintegrasian itu, dikatakan Nicke, dapat membuat keduanya berjalan bersama melakukan bisnis niaga serta pengerjaan berbagai proyek.
Nicke melanjutkan, pengintegrasian tersebut tidak akan membuat posisi PGN berada di bawah salah satu direktorat Pertamina, melainkan langsung di bawah persero.
"Jadi ada integrasi formal, ada integrasi operasional. Yang paling penting sekarang integrasi operasional karena dengan masuknya (PGN) seharusnya jadi nilai tambah dan invetasi jadi lebih optimal," terang Nicke.
Dia mengatakan, dengan kehadiran holding BUMN migas, akan ada lebih banyak proyek terkait gas yang dilaksanakan, khususnya untuk infrastruktur, serta kegiatan down-stream dan up-stream. Dengan begitu, tidak ada lagi tumpang tindih pembangunan dalam subsektor gas.
"Mudah-mudahan (harga gas turun). Tapi harga gas itu kan sudah diatur ya, karena otoritasnya ada di Kementerian ESDM. Tapi kami ingin lakukan efiensi operasional dan optimalisasi investasi," jelas Nicke.
(gus/gus) Next Article PP Belum Diteken, PGN Tetap Gabung Pertamina Maret Ini
Most Popular