Butuh waktu sekitar 45 menit untuk melihat-lihat hampir seluruh sudut kantor pusat AirAsia Group yang diberi nama RedQ di Kuala Lumpur, Malaysia.
Berlokasi hanya sekitar 200 meter dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA), markas besar maskapai berbiaya murah (
) itu memiliki luas 18.000 meter persegi dengan enam lantai dan menjadi rumah kedua bagi lebih dari 2.000 karyawan AirAsia. Lantai satu hingga tiga digunakan sebagai tempat parkir kendaraan sementara lantai empat hingga enam difungsikan sebagai kantor lengkap dengan berbagai fasilitas penunjangnya.
Kantor pusat tersebut diresmikan oleh Perdana Menteri Malaysa Tun Abdul Razak pada tanggal 1 Maret 2018. Namun, para karyawan AirAsia dan AirAsia X di Malaysia sebenarnya telah menempati gedung tersebut sejak November 2016.
վ mendapat kesempatan mengunjungi kantor yang sedang dalam tahap renovasi di beberapa bagiannya itu pada hari Jumat (6/4/2018) lalu.
Partisi berwarna putih yang menutupi area renovasi menjadi latar belakang meja resepsionis tempat para pengunjung diwajibkan memperlihatkan kartu identitas dan memberi nomor telepon sebelum petugas menyerahkan kartu akses masuk.
Begitu memasuki area kantor di lantai empat, karyawan dan pengunjung langsung disambut sebuah kabin kecil, atau yang disebut
sleeping pod oleh karyawan, berwarna oranye yang dapat ditutup bagian atasnya bertuliskan “Masuklah untuk tidur sejenak… Sungguh, bos tak akan marah.”
 Foto: վ/Prima Wirayani |
Kabin berukuran sekitar 1,5 meter yang hanya cukup untuk satu orang berbaring di dalamnya itu ternyata memang khusus disediakan perusahaan bagi karyawannya yang lelah dan ingin tidur siang sejenak. Secara total, ada enam
pod serupa yang tersebar di seluruh area kantor.
Lantai empat menjadi area makan yang luas bagi karyawan AirAsia. Di bagian pinggir ruangan terdapat deretan stand makanan yang menyediakan berbagai sajian, seperti masakan China, Jepang, Korea Selatan, Melayu, dan makanan barat (
western food). Terdapat juga konter salad dan roti isi yang konon menjadi favorit para karyawan.
 Foto: վ/Prima Wirayani |
Di sebelah konter salad terdapat kedai kopi besutan AirAsia Group bernama T&Co yang menyajikan teh dan kopi premium dari pertanian rakyat di Thailand yang didukung oleh perusahaan.
Setiap karyawan AirAsia mendapat tunjangan makan senilai 10 ringgit Malaysia (Rp 35,478) per hari. Mereka dapat menggunakan tunjangan tersebut untuk membeli makan siang di kantin itu dan menambah dengan uang tunai bila melebihi nilai yang diberikan.
Tunjangan senilai 10 ringgit itu sudah cukup untuk membeli satu set lengkap makan siang.
 Foto: վ/Prima Wirayani |
Di bagian tengah ruangan makan siang itu terdapat area luas dengan sebuah layar raksasa yang menjadi tempat karyawan berkumpul atau menggelar acara dan seminar.
Yang paling menarik perhatian adalah adanya sebuah seluncuran setinggi tiga lantai yang berujung di dekat area tersebut.
 Foto: վ/Shalini |
Tidak hanya karyawan, pengunjung RedQ juga diperbolehkan mencoba perosotan raksasa itu. AirAsia menyediakan alat pelindung lutut dan celana khusus yang dapat digunakan bila pengunjung ingin mencoba meluncur turun dari lantai enam ke lantai empat.
“Hampir seluruh karyawan pernah mencoba meluncur paling tidak sekali,” kata staf komunikasi AirAsia, Heiddy Gan Xiang Ling, yang menemani վ berkeliling.
 Foto: վ/Prima Wirayani |
CEO AirAsia Group Tony Fernandes dalam wawancaranya dengan վ juga mengatakan pernah mencoba perosotan tersebut.
Di bagian belakang perosotan terdapat area kru pesawat di mana kru kabin dan pilot dapat beristirahat, berdiskusi, mendapat briefing sebelum terbang, hingga berdandan dan mencukur rambutnya sebab area itu dilengkapi dengan sebuah salon mungil.
Namun, tidak hanya kru kabin, karyawan lainnya juga dapat menggunakan fasilitas salon yang buka dari pagi hingga pukul delapan malam itu. Layanan, seperti potong rambut hingga masker rambut, disediakan di salon itu.
 Foto: վ/Prima Wirayani |
Lantai lima dan enam sebagian besar berisi area kerja karyawan dengan konsep terbuka (
open space office).
Karyawan AirAsia terlihat bekerja di meja-meja panjang dalam satu ruangan luas tanpa adanya sekat atau ruangan khusus. Ruangan terpisah hanyalah ruang rapat, itu pun dengan sebagian besar tembok yang telah diganti dengan kaca bening.
Bahkan, ruangan para petinggi AirAsia juga tidak dibatasi dengan tembok ataupun partisi lainnya.
Suasana kerja terasa santai dan kasual namun tetap tenang dan serius.
“Kami selalu berbusana kasual saat bekerja. Jika ada seseorang di sini yang menggunakan jas, itu berarti dia bukan dari AirAsia,” kata Heiddy sambil tertawa.
Ya, seluruh karyawan memang terlihat bekerja memakai kaus dan celana jeans, rok, atau baju terusan. Tony Fernandes hari itu menggunakan kaus warna putih bergambar tokoh kartun Betty Boop dan celana jeans.
 Foto: վ/Shalini |
AirAsia menyediakan fasilitas lengkap bagi karyawannya, mulai dari tempat penitipan anak hingga
gym dan laboratorium fisioterapi.
Fasilitas
gym dilengkapi dengan peralatan kebugaran yang terlihat baru dan bersih juga sauna dan kamar mandi. Para karyawan biasanya memadati pusat kebugaran itu setelah jam kerja.
Beberapa kelas, seperti yoga, zumba, bootcamp, juga diadakan secara rutin setelah pukul enam sore. Fasilitas itu disediakan secara gratis untuk seluruh karyawan.
Di lantai enam itu terdapat juga laboratorium inovasi di mana tim inovasi teknologi AirAsia membahas inovasi dan teknologi yang sedang mereka kembangkan.
“Kami selalu mengatakan ingin menjadi maskapai digital. Oleh karena itu, segala sesuatu yang kami lakukan haruslah yang terbaik,” kata Heiddy.
Di ruangan itu terdapat deretan kursi pesawat, televisi, hingga peralatan
virtual reality (VR) dan
drone yang dapat dikendalikan dengan kekuatan pikiran.
 Foto: վ/Shalini |
“Namun, kadang beberapa karyawan menggunakan tempat ini untuk bermain [Play Station] FIFA sepulang kerja,” kata Heiddy sambil tertawa.
Sejumlah
bean bag dan buku-buku juga melengkapi satu sudut ruangan ini.