²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Jepang-China Eratkan Hubungan Ekonomi di Tengah Perang Dagang

Ester Christine Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
16 April 2018 12:40
China dan Jepang mengadakan pertemuan tingkat tinggi membahas berbagai persoalan ekonomi.
Foto: Reuters
Tokyo, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono dan rekannya dari China mengadakan perbincangan ekonomi tingkat tinggi antara kedua negara yang pertama dalam delapan tahun terakhir pada hari Senin (16/4/2018). Diskusi tersebut diselenggarakan di tengah memanasnya hubungan dagang antara kedua negara dengan Amerika Serikat (AS).

Kekhawatiran tentang perselisihan dagang antara China dan AS meningkat seiring dengan tindakan kedua negara yang saling melempar ancaman tarif. Jepang mendapatkan kritik dari Presiden AS Donald Trump tentang perdagangan dan diserang dengan tarif baja dan aluminium impor. Namun, Jepang belum memberi ancaman tarif balasan.

Konselor Negara Wang Yi, seorang diplomat papan atas China, adalah Menteri Luar Negeri pertama yang mengunjungi Jepang dalam konteks bilateral dalam sembilan tahun. Dia dan Kono mendiskusikan berbagai isu, termasuk Korea Utara, kata Kono pada Minggu (15/4/2018) malam.

"Dalam delapan tahun ini, kedua negara serta kondisi ekonomi di sekitarnya telah sangat berubah. Bahkan, peran ekonomi kami di kawasan telah meningkat," kata Kono di awal diskusi pada hari Senin yang dilansir dari Reuters. Dia juga menyebutkan perlunya memulai kembali relasi bilateral mereka yang seringkali menyebabkan kekhawatiran.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden China Xi Jinping tahun lalu berjanji akan mempererat kembali relasi yang terkadang sensitif antara kedua negara yang berpengaruh di ekonomi Asia.

"Saya berharap hari ini kita bisa mendiskusikan kerja sama yang lebih dekat dan erat, serta situasi ekonomi kawasan dan global," kata Kono.

Wang, yang sudah menghabiskan waktu delapan tahun di Jepang sebagai diplomat termasuk tiga tahun sebagai duta besar, mengatakan iklim perekonomian yang berubah menghadirkan peluang baru.

"Setelah membuka kembali diskusi ini, kami semua berada di posisi baru untuk mendiskusikan kerja sama mendatang yang, saya harap, akan mengarah ke pertumbuhan ekonomi yang baru untuk kedua negara," kata Wang.



Pasar keuangan belakangan ini bergolak karena kekhawatiran meletusnya perang dagang antara AS-China bisa menghancurkan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global. Isu-isu tersebut kemungkinan akan masuk di agenda pertemuan, seiring dengan kerja sama Jepang dalam proyek Belt and Road China.

Para pejabat Jepang juga sangat ingin menghindari cekcok dagang dengan AS. Hal itu tersirat dari perbincangan antara Abe dan Trump yang akan membahas isu tersebut pekan ini.
(prm) Next Article Era Biden-Harris, Perang Dagang AS-China Berlanjut?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular