²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Negara-negara ASEAN Sepakat Bersatu Lawan Proteksionisme

Prima Wirayani, ²©²ÊÍøÕ¾
27 April 2018 13:51
Pemimpin 10 negara ASEAN akan menghadiri pertemuan tingkat tinggi di Singapura akhir pekan ini.
Foto: REUTERS/Beawiharta
Singapura, ²©²ÊÍøÕ¾ - Para pemimpin negara-negara Asia Tenggara diperkirakan akan bersatu melawan proteksionisme dalam pertemuan tingkat tinggi di Singapura akhir pekan ini. Hal itu terjadi di tengah kekhawatiran aksi saling balas pengenaan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS) dan China akan berkembang menjadi perang dagang global.

Asia Tenggara yang merupakan wilayah berpenduduk sekitar 650 juta jiwa itu telah menjadi salah satu bagian dunia dengan pertumbuhan ekonomi tercepat akibat manfaat perdagangan bebas dan terbuka.


Namun, para pejabat dan analis telah memperingatkan bahwa naiknya tensi perang dagang antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu akan berdampak pada proyeksi pertumbuhan Asia Tenggara, AFP melaporkan.

Pemimpin dari 10 negara ASEAN diperkirakan akan membuat kesepakatan untuk melawan proteksionisme ketika bertemu di Singapura hari Sabtu (28/4/2018), menurut sebuah rancangan pernyataan akhir para pemimpin tersebut yang dilihat oleh AFP.

Pernyataan itu memperingatkan risiko "ketidakpastian mengenai pemulihan ekonomi global, tren proteksionisme yang terus tumbuh, dan ketidakpastian kebijakan global".

"Kami menegaskan kembali komitmen kuat kami terhadap prinsip kewilayahan yang terbuka dan inklusif, pasar bebas dan terbuka, dan menggarisbawahi pentingnya sistem perdagangan multilateral yang didasarkan pada aturan yang berlaku," tulis pernyataan itu.

Presiden AS Donald Trump mengejutkan seluruh dunia bulan lalu ketika menerapkan bea impor baja dan aluminium. Ia juga mengumumkan tarif terhadap sekitar US$50 miliar (Rp 694,3 triliun) ekspor China sebagai respons atas tuduhan China mencuri hak kekayaan intelektual perusahaan-perusahaan AS.

Beijing juga merespons dengan mengenakan bea masuk pada impor pertanian penting dari AS, termasuk kedelai.

Para pemimpin itu juga menyambut baik pertemuan tingkat tinggi bersejarah antara pemimpin Korea Utara dan Selatan pada hari Jumat sambil meminta Korea Utara memusnahkan senjata nuklirnya.


Mengenai sengketa Laut China Selatan, para pemimpin diperkirakan akan memperhatikan "kekhawatiran beberapa pemimpin terkait reklamasi lahan dan aktivitas-aktivitas lain di daerah itu, yang telah menurunkan kepercayaan dan keyakinan, menaikkan ketegangan dan dapat mengganggu kedamaian, keamanan, dan stabilitas wilayah".

Empat negara ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, dan Vietnam, telah mengajukan klaim terpisah atas wilayah laut tersebut melawan China yang menegaskan kedaulatannya di seluruh area itu.
(wed) Next Article India Larang Ekspor Gandum, Begini Respons Mendag Lutfi Cs

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular