
Internasional
Ekonomi Malaysia Tumbuh Melambat ke 5,4% di Q1-2018
Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
17 May 2018 14:24

Kuala Lumpur, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perekonomian Malaysia tumbuh lebih lambat ke 5,4% pada kuartal I-2018 yang didukung oleh ekspansi yang berkelanjutan dalam aktivitas sektor swasta dan dukungan kuat dari ekspor.
Bank Sentral Malaysia, Bank Negara Malaysia pada hari Kamis (17/5/2018) mengatakan bahwa dari sisi pasokan, semua sektor ekonomi berkembang. Namun, pertumbuhan lebih lambat dari ekspektasi yang sebesar 5,6%.
"Pada basis quarter-on-quarter yang disesuaikan secara musiman, ekonomi tumbuh sebesar 1,4% (Q4-2017: 1%)," jelas Bank Negara Malaysia.
Pada kuartal keempat 2017, PDB tumbuh 5,9% dan di Q1 tahun 2017, itu meningkat menjadi 5,6%.
Dalam hal kegiatan ekonomi, Bank Negara Malaysia mengatakan pada Q1-2018, sektor jasa tumbuh sebesar 6,5% (dibandingkan 6,2% untuk sepanjang 2017), manufaktur tumbuh 5,3% (6%), penambangan 0,1% (1%), pertanian 2,8% (7,2%) dan konstruksi 5,4% (6,7%).
Bank Negara mengatakan inflasi (headline) turun, menjadi 1,8% pada Q1 2018 dari 3,5% pada Q4 tahun lalu.
Penurunan ini mencerminkan kontribusi yang lebih kecil dari harga bahan bakar domestik karena semakin rendahnya peningkatan dalam harga minyak global dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, dan juga akibat nilai tukar ringgit yang lebih kuat pada Q1 tahun 2018.
Pada prospeknya, Bank Negara mengatakan pertumbuhan diperkirakan akan tetap menguntungkan pada tahun 2018, dimana permintaan domestik terus menjadi pendorong utama pertumbuhan.
"Prospek pertumbuhan lebih didukung oleh berlanjutnya spillovers positif dari sektor eksternal terhadap kegiatan ekonomi domestik."
"Inflasi utama diproyeksikan berada pada rata-rata 2-3% pada tahun 2018, karena kontribusi yang lebih kecil dari faktor biaya global dan nilai tukar ringgit yang lebih kuat dibandingkan dengan pada tahun 2017. Inflasi yang mendasari, yang diukur dengan inflasi inti, juga diperkirakan akan tetap rendah, karena biaya yang lebih murah untuk harga eceran dibandingkan dengan 2017," katanya.
(dru) Next Article Lockdown Kelamaan, Ekonomi Malaysia Nyungsep!
Bank Sentral Malaysia, Bank Negara Malaysia pada hari Kamis (17/5/2018) mengatakan bahwa dari sisi pasokan, semua sektor ekonomi berkembang. Namun, pertumbuhan lebih lambat dari ekspektasi yang sebesar 5,6%.
"Pada basis quarter-on-quarter yang disesuaikan secara musiman, ekonomi tumbuh sebesar 1,4% (Q4-2017: 1%)," jelas Bank Negara Malaysia.
Dalam hal kegiatan ekonomi, Bank Negara Malaysia mengatakan pada Q1-2018, sektor jasa tumbuh sebesar 6,5% (dibandingkan 6,2% untuk sepanjang 2017), manufaktur tumbuh 5,3% (6%), penambangan 0,1% (1%), pertanian 2,8% (7,2%) dan konstruksi 5,4% (6,7%).
Bank Negara mengatakan inflasi (headline) turun, menjadi 1,8% pada Q1 2018 dari 3,5% pada Q4 tahun lalu.
Penurunan ini mencerminkan kontribusi yang lebih kecil dari harga bahan bakar domestik karena semakin rendahnya peningkatan dalam harga minyak global dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, dan juga akibat nilai tukar ringgit yang lebih kuat pada Q1 tahun 2018.
Pada prospeknya, Bank Negara mengatakan pertumbuhan diperkirakan akan tetap menguntungkan pada tahun 2018, dimana permintaan domestik terus menjadi pendorong utama pertumbuhan.
"Prospek pertumbuhan lebih didukung oleh berlanjutnya spillovers positif dari sektor eksternal terhadap kegiatan ekonomi domestik."
"Inflasi utama diproyeksikan berada pada rata-rata 2-3% pada tahun 2018, karena kontribusi yang lebih kecil dari faktor biaya global dan nilai tukar ringgit yang lebih kuat dibandingkan dengan pada tahun 2017. Inflasi yang mendasari, yang diukur dengan inflasi inti, juga diperkirakan akan tetap rendah, karena biaya yang lebih murah untuk harga eceran dibandingkan dengan 2017," katanya.
(dru) Next Article Lockdown Kelamaan, Ekonomi Malaysia Nyungsep!
Most Popular