²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Redakan Ketegangan, Korsel Ingin Jadi Mediator Korut-AS

Ester Christine Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
17 May 2018 18:26
Pertemuan Trump dengan Kim Jong Un di Singapura pada 12 Juni terancam batal karena Korut menarik diri.
Foto: REUTERS/Yuri Gripas (L) & KCNA handout via Reuters & Kevin Lamarque (R)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Korea Selatan (Korsel) ingin menengahi kesenjangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) karena keduanya seperti memiliki "suatu perbedaan pendirian" menjelang rencana pertemuan tingkat tinggi, kata seorang pejabat di Gedung Biru Kepresidenan Korsel hari Kamis (17/5/2018).

Komentar tersebut muncul setelah Pyongyang pada hari Rabu (16/5/2018) mengancam akan menarik diri dari pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump yang rencananya diadakan di Singapura tanggal 12 Juni. Korut berkata pihaknya kemungkinan tidak akan hadir jika Washington terus menuntutnya meninggalkan persenjataan nuklir secara sepihak.

Melansir ²©²ÊÍøÕ¾ International, pejabat Gedung Biru itu mengatakan pemerintah Korsel atau Presiden Moon Jae-in berniat untuk tampil lebih aktif sebagai "sosok mediator" dalam berbagai kanal antara Korsel, AS dan Korut.

Trump akan menyambut Presiden Moon dalam sebuah pertemuan tingkat tinggi di Gedung Putih tanggal 22 Mei. Kedua pemimpin itu diprediksi akan mendiskusikan pertemuan tingkat tinggi antara Trump dan pemimpin Korut Kim Jong Un.

Gedung Biru berniat untuk "cukup menyampaikan [kepada AS] apa yang dipahaminya tentang posisi dan sikap Korea Utara selama pertemuan tingkat tinggi di tanggal 22 Mei, dan cukup menyampaikan posisi AS ke Korut," dengan demikian membantu menjembatani jarak antara keduanya, kata pejabat itu.

"Melihat pernyataan yang diumumkan, serta tanggapan dari Korut dan AS, kami menemui kedua pihak seraya bersikap tulus dan serius [untuk memposisikan diri dengan keadaan mereka]," kata pejabat Gedung Biru.

Korsel berniat meneruskan diskusi dengan Korut untuk menyelenggarakan perbincangan tingkat tinggi yang dibatalkan Korut hari Rabu, kata Gedung Biru dalam sebuah pernyataan resmi hari Kamis. Korut membatalkan pertemuan itu dengan menyalahkan latihan militer antara AS dan Korsel.

Sementara itu, diplomat papan atas pemerintah China Wang Yi pada hari Kamis mengatakan langkah yang sudah diambil Korut untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea dihargai. Semua pihak, khususnya AS, harus memanfaatkan peluang itu demi perdamaian.




(roy) Next Article Denuklirisasi Korut, Biden Tolak Gunakan Cara Donald Trump

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular