²©²ÊÍøÕ¾

Facebook dan Twitter Perketat Aturan Iklan Politik

Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
25 May 2018 15:28
Hal ini dilakukan Facebook dan Twitter agar Pemilu di suatu negara tidak terganggu.
Foto: Lynda Hasibuan
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Facebook memperketat aturan iklan politik menyusul kritik atas peran perseroan membiarkan penyebaran informasi yang salah pada Pemilu Amerika Serikat pada 2016.

Perusahaan yang dinakhodai oleh Mark Zuckerberg ini mulai menerapkan peraturan baru itu pada Kamis (24/5/2018) untuk iklan politik di Facebook dan Instagram di AS.

Adapun perusahaan berencana menerapkan kebijakan yang sama di seluruh dunia bulan depan.

Kebijakan Facebook ini dikeluarkan juga ditengah tahun politik di Indonesia, di mana pada tahun depan akan digelar Pemilu termasuk memilih Presiden.

"Mulai hari ini [Kamis, 24 Mei 2018], semua isu dan iklan terkait di Facebook dan Instagram di AS harus dilabeli secara jelas -- termasuk adanya fitur 'Paid for by' yang ada di bagian atas iklan," jelas Product Management Director Facebook Rob Leathern melalui tulisan di blog.

Mark Zuckerberg mengatakan tujuan kebijakan baru ini adalah memastikan Facebook membantu pencegahaan adanya gangguan dan informasi salah yang dapat mengganggu Pemilu.

Dia mengatakan kebijakan itu memang tidak akan memperbaiki apa pun, namun dapat membuat kejadian yang pernah terjadi tidak berulang.

Sejalan dengan Facebook, Twitter juga melakukan hal yang sama yakni memperketat aturan untuk iklan politik.

Twitter menyatakan akan menandai secara jelas iklan politik di platformnya. Aturan ini akan diterapkan dalam beberapa bulan mendatang, yang akan mewajibkan dicantumkanya 'label pemilu' bagi iklan kandidat AS.

Pengiklan juga harus memiliki formulir yang menjamin lokasinya memang berada di AS.

"Kami tidak akan mengijinkan negara asing untuk menargetkan iklan politik kepada orang-orang yang terdata berada di AS," jelas Twitter.
(ray/ray) Next Article Ini Tantangan Memungut Pajak Raksasa Teknologi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular