²©²ÊÍøÕ¾

Di Liga Primer Inggris, si nomor 11 mencetak 32 gol dari 36 laga. Salah mematahkan rekor gol dalam semusim yang sebelumnya dipegang oleh Luis Suarez kala berbaju Liverpool.

Pasukan Liverpool musim lalu berpusat kepada Salah. Mengutip Sports Illuistrated, tanpa gol-gol Salah mungkin Liverpool tidak bisa mengamankan tiket ke Liga Champions Eropa musim depan. Musim lalu, Liverpool menempati peringkat empat dengan koleksi 75 poin.

Jika menghilangkan gol-gol pemain berusia 25 tahun itu, maka nilai akhir Liverpool di klasemen adalah 52. Dengan begitu, Liverpool akan terdampar ke peringkat delapan, di bawah Burnley.

Di bawah Burnley. Untung ada Salah...

Kecanggihan teknik Salah tidak hanya diandalkan oleh Liverpool, tetapi juga tim nasional Mesir. Gol Salah pada pertandingan melawan Kongo sudah cukup mengantarkan Mesir ke Piala Dunia 2018. Ini adalah kali pertama Pasukan Firaun lolos ke putaran final Piala Dunia sejak Italia 1990.

"Salah adalah sosok yang berperan dari kelolosan ini. Kami lolos ke Piala Dunia 1990 karena kerja keras tim. Namun kali ini, Salah adalah pemimpinnya," tegas Hazem Emam, eks pemain nasional Mesir yang menjuarai Piala Afrika 1988, seperti dikutip dari BBC.

Mungkin Emam benar. Di babak kualifikasi zona Afrika, Salah menjadi pencetak gol terbanyak dengan lima gelontoran.

Demam Salah pun merebak di Mesir. Bahkan rakyat negeri Maghribi ini secara tidak langsung meminta Salah menjadi presiden.

Mesir menggelar pemilu pada pada 26-28 Maret, dengan Abdel Fatta el-Sisi (petahana/incumbent) dan Moussa Mostafa Moussa sebagai kandidat. El-Sisi akhirnya menjadi pemenang dalam pemilu tersebut, tetapi Moussa bukan menjadi nomor dua.

El-Sisi menang dengan memperoleh 21,83 juta suara atau 97,08%. Sementara Moussa hanya mendapat 656.534 suara (2,92%). Tak disangka, banyak pemilih yang menulis nama Salah di kertas suara dan memilihnya.

Meski tidak ada hitungan resmi, tetapi Fox Sport menyebutkan 'suara' untuk Salah mencapai lebih dari 1 juta. Dengan begitu, Salah adalah runner-up pemilu Mesir secara de facto.

Salah pun jadi fenomena di Mesir. Negara yang sempat luluh lantak akibat pergolakan politik pada 2011 (yang dikenal sebagai virus Arab Spring) kini menemukan sosok harapan di diri Salah.

"Saat revolusi, kami tidak peduli kepada sepakbola. Namun, sekarang kami mulai menontonnya lagi. Ini adalah kali pertama seorang pemain Mesir mendapat sorotan dunia," ujar William Fawzy, seorang penggemar sepakbola di Mesir, dikutip dari Independent.


Tidak hanya menyatukan warga Mesir secara politik, kehadiran Salah juga menggerakkan perekonomian. Di jalan-jalan ibu kota Kairo, para pedagang berjualan pernak-pernik bergambar Salah. Mulai dari kaus, penutup lampu, gambar tempel, mainan, sampai gelas. Salah menghidupkan ekonomi rakyat.

Tidak hanya itu, Salah juga membangun kota kelahirannya, Nagrig. Di sana, Salah mendanai pusat pengolahan air bersih, rumah sakit, sampai sekolah.

Mengutip BBC, awal tahun ini Salah menyumbang 200.000 poundsterling (Rp 3,75 miliar) untuk Tahiya Masr, sebuah imbauan pemerintah kepada warga untuk berkontribusi kepada negara. Salah juga memberikan donasi sebesar 300.000 euro (Rp 4,94 miliar) untuk asosiasi mantan pesepakbola Mesir.

Oleh karena itu, tidak salah jika Salah menjadi sosok paling dicintai di Mesir saat ini. Salah bukan hanya membuat nama Mesir mendunia, tetapi juga menggerakkan perekonomian negara.

Di Piala Dunia 2018, Mesir tentu kembali menumpukan harapan kepada tuah Salah. Rakyat Negeri Piramida berharap agar Salah tampil maksimal dan membawa Mesir melaju sejauh mungkin.

"Salah adalah wajah Mesir," tegas Marwan Jalal Eissa, tetangga Salah di Nagrig, seperti dikutip dari Independent.


TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA