²©²ÊÍøÕ¾

Pemberontakan

Militer Aliansi Arab Saudi Rebut Bandara Hodeidah, Yaman

Exist in Exist, ²©²ÊÍøÕ¾
16 June 2018 20:10
Pasukan Prancis Dikabarkan tiba di Yaman.
Foto: REUTERS/Issei Kato
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pasukan Aliansi Arab Saudi berhasil memasuki bandara Hodeidah, yang merupakan kota pelabuhan utama Yaman dalam perang melawan gerakan Houthi yang didukung Iran untuk merebut bagian strategis dari kota tersebut.

Sebagai informasi, Houthi telah menguasai wilayah Yaman yang paling padat penduduknya, sebuah negara miskin yang berpenduduk sekitar 30 juta orang dan tidak stabil akibat perpecahan internal dan al-Qaeda sebelum perang terjadi.

Kemenangan bagi aliansi yang dipimpin Arab Saudi pada upaya pertama mereka ini dapat menempatkan Houthi pada posisi terlemah dalam konflik tiga tahun, karena Hodeidah adalah satu-satunya pelabuhan Laut Merah. Kekalahan Houthi ini bisa memutus jalur pasokan ke ibukota Houthi yaitu Sanaa, sehingga dapat memaksa mereka untuk bernegosiasi.

"Pasukan Angkatan Darat yang didukung oleh perlawanan dan aliansi Arab membebaskan bandara internasional Hodeidah dari cengkeraman milisi Houthi," demikian cuitan akun Twitter resmi kantor media militer aliansi Yaman, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/06/2018).

Berdasarkan keterangan dari pasukan militer Yaman dan warga sekitar, pasukan darat yang terdiri dari pasukan Uni Emirat Arab, Sudan dan Yaman yang diambil dari berbagai faksi telah mengepung kompleks bandara utama tetapi belum menyita gedung bandara tersebut.

"Kami butuh waktu untuk memastikan tidak ada orang bersenjata, ranjau atau ledakan di gedung itu," kata salah satu pasukan militer. Kantor media militer mengatakan tim teknis telah menonaktifkan area di sekitarnya.

Warga sekitar mengatakan pertempuran di area bandara menyebabkan penutupan pintu masuk utara dari bagian barat kota Hodeidah yang mengarah ke Sanaa. Hal tersebut membuat pintu keluar utama terblokir, sehingga lebih sulit untuk mengangkut barang dari pelabuhan ke daerah pegunungan.

Salah seorang warga bernama Aly Omar mengatakan dia dan keluarganya menghabiskan tiga hari terperangkap di bandara karena pertempuran tersebut. "Kami tidak memiliki makanan, minuman apa pun, bahkan air," kata Omar di rumah sakit sambil berdiri di samping putranya yang terluka oleh serangan udara pada Jumat (14/06/208) malam.

Sementara itu, surat kabar Prancis Le Figaro memberitakan Pasukan khusus Prancis hadir di tanah di Yaman dengan pasukan dari Uni Emirat Arab. Berita itu diturunkan dengan mengutip dua sumber militer.

Surat kabar tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang kegiatan mereka. Kementerian Pertahanan tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar, tetapi kebijakannya yang biasa adalah tidak mengomentari operasi pasukan khusus.

Sumber Parlemen Prancis baru-baru ini mengatakan kepada Reuters pasukan khusus Prancis berada di Yaman.

Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan Jumat bahwa Prancis sedang mempelajari kemungkinan melakukan operasi pembersihan ranjau untuk menyediakan akses ke pelabuhan Hodeidah setelah koalisi menyelesaikan operasi militernya.

Kementerian itu menekankan bahwa Prancis pada tahap ini tidak memiliki operasi militer di wilayah Hodeidah dan bukan bagian dari koalisi pimpinan Saudi.

Prancis, bersama dengan Amerika Serikat dan Inggris, mendukung koalisi Arab dalam konflik Yaman dan menyediakan senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

(dob) Next Article Panas! Koalisi Saudi Gempur Pasukan Huthi di Sanaa Yaman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular