Internasional
China Tegaskan Komitmen Buka Lebar Ekonominya
Ester Christine Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
28 June 2018 18:33

Beijing, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah China mengatakan dalam sebuah laporan pemerintah hari Kamis (28/6/2018) bahwa China akan mengambil langkah untuk semakin membuka perekonomiannya. Mereka juga menyatakan memenuhi komitmen masuk Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) tidak pernah menjadi tujuan akhir dari proses terbukanya negara itu.
Dalam laporan atau Buku Putih berjudul "China and the World Trade Organization" itu, pemerintah menekankan kembali bahwa pihaknya mengejar strategi perdagangan yang saling menguntungkan, serta China akan terus membuka diri dengan "cara yang lebih komprehensif, mendalam, dan terdiversifikasi".
China yang bergabung ke WTO tahun 2001 diprediksi akan menerbitkan sebuah "daftar negatif investasi" baru pekan ini yang menetapkan industri-industri apa saja yang terbuka untuk investor asing, sektor apa yang terbuka dengan syarat tertentu, dan sektor apa yang tertutup. Daftar itu pertama kali dibuat di tahun 1995 dan sudah direvisi sebanyak tujuh kali.
Terdapat dua kemungkinan dalam daftar baru yang menurut agenda diumumkan hari Sabtu (30/6/2018). Kemungkinannya China akan menghapuskan atau melonggarkan batasan kepemilikan asing di sektor-sektor seperti energi, sumber daya, infrastruktur, transportasi, dan jasa profesional, sebagai tambahan dari perubahan yang sebelumnya diumumkan untuk sektor keuangan dan otomotif.
Ikrar untuk memperluas akses ke pasar-pasar China dan mengejar strategi win-win untuk mitra dagang China muncul saat Beijing masih terperangkap dalam perseteruan balas-balasan bea impor, dilansir dari Reuters.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dijadwalkan untuk menerapkan tarif AS terhadap barang-barang China senilai $34 miliar pada tanggal 6 Juli, yang kemungkinan akan dibalas oleh Beijing dengan skala yang sama.
Terkait hal tersebut, China menggalang dukungan dari Eropa guna mencari kesamaan dalam melawan AS, yang kini juga menghadapi cekcok dagang lain dengan Uni Eropa.
China berkata ke Prancis pada hari Senin (25/6/2018) bahwa pihaknya akan membeli lebih banyak produk pertanian, mengisyaratkan pembelian Airbus di masa mendatang, dan berjanji akan bekerja sama tentang akses pasar.
Menteri Keuangan Inggris mengatakan pada hari Rabu (27/6/2018) bahwa Inggris berharap untuk memperoleh "peluang tak terbatas" dari inisiatif Belt and Road China.
(prm) Next Article WTO: Perang Dagang Hancurkan Ekonomi Dunia
Dalam laporan atau Buku Putih berjudul "China and the World Trade Organization" itu, pemerintah menekankan kembali bahwa pihaknya mengejar strategi perdagangan yang saling menguntungkan, serta China akan terus membuka diri dengan "cara yang lebih komprehensif, mendalam, dan terdiversifikasi".
China yang bergabung ke WTO tahun 2001 diprediksi akan menerbitkan sebuah "daftar negatif investasi" baru pekan ini yang menetapkan industri-industri apa saja yang terbuka untuk investor asing, sektor apa yang terbuka dengan syarat tertentu, dan sektor apa yang tertutup. Daftar itu pertama kali dibuat di tahun 1995 dan sudah direvisi sebanyak tujuh kali.
Ikrar untuk memperluas akses ke pasar-pasar China dan mengejar strategi win-win untuk mitra dagang China muncul saat Beijing masih terperangkap dalam perseteruan balas-balasan bea impor, dilansir dari Reuters.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dijadwalkan untuk menerapkan tarif AS terhadap barang-barang China senilai $34 miliar pada tanggal 6 Juli, yang kemungkinan akan dibalas oleh Beijing dengan skala yang sama.
Terkait hal tersebut, China menggalang dukungan dari Eropa guna mencari kesamaan dalam melawan AS, yang kini juga menghadapi cekcok dagang lain dengan Uni Eropa.
China berkata ke Prancis pada hari Senin (25/6/2018) bahwa pihaknya akan membeli lebih banyak produk pertanian, mengisyaratkan pembelian Airbus di masa mendatang, dan berjanji akan bekerja sama tentang akses pasar.
Menteri Keuangan Inggris mengatakan pada hari Rabu (27/6/2018) bahwa Inggris berharap untuk memperoleh "peluang tak terbatas" dari inisiatif Belt and Road China.
(prm) Next Article WTO: Perang Dagang Hancurkan Ekonomi Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular