²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Inflasi Akan Capai 1.000.000%, Bagaimana Nasib Venezuela?

Prima Wirayani, ²©²ÊÍøÕ¾
26 July 2018 14:01
Inflasi Akan Capai 1.000.000%, Bagaimana Nasib Venezuela?
Foto: REUTERS/Carlos Jasso
Caracas, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perkiraan yang menyebutkan angka inflasi Venezuela akan meroket hingga menembus 1.000.000% tahun ini menggambarkan kondisi ekonomi yang kolaps.

Awal pekan ini, Dana Moneter Internasional (IMF) membuat proyeksi mengejutkan dengan menaikkan perkiraannya bahwa inflasi Venezuela akan menyentuh 1.000.000%, lebih tinggi 70 kali lipat dibandingkan 14.000% yang diprediksikan sebelumnya.

Saat ini, kemiskinan telah menyentuh level yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sekitar 1,6 juta orang telah meninggalkan negara itu, kerusuhan sosial meningkat di antara mereka yang tetap bertahan, gaji-gaji pegawai hampir tidak ada nilainya, dan persediaan obat serta makanan langka. Namun, tetap saja Presiden Nicolas Maduro menggenggam erat kekuasaannya.

"Tidak ada yang mengejutkan saya," kata Marcos Salazar, seorang profesor, sambil mengunyah burger kepada AFP setelah diberi tahu mengenai prediksi itu.

Burger yang ia makan itu harganya mencapai 5 juta bolivar atau sekitar US$1,5 (Rp 21.000) di pasar gelap. Gaji minimum di Caracas adalah sekitar 5 juta bolivar per bulan yang sebagiannya dibayarkan dalam bentuk voucher makanan.

"Pekan demi pekan, hari demi hari, barang-barang semakin mahal. Kenaikannya tidak lagi bertahap, tetapi eksponensial," tambah Salazar yang mengambil tiga jenis pekerjaan yang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan diri dan pasangannya.

Mereka bertahan hidup dari uang yang dikirim keluarga dan teman yang telah meninggalkan negara itu.

Hiperinflasi tidak hanya menyebabkan kelangkaan makanan dan obat-obatan namun juga runtuhnya layanan publik, termasuk air, listrik, dan transportasi.


Seorang spesialis, Henkel Garcia, dari lembaga konsultan ekonomi Econometrica yakin Venezuela sangat memerlukan reformasi politik dan sosial untuk mempertahankan stabilitas minimun.

"Anda hanya dapat keluar dari hiperinflasi melalui reformasi kebijakan ekonomi yang mendalam," ujarnya kepada AFP sambil menunjukkan hal yang sama yang pernah diambil Jerman di 1920an dan Zibabwe di 2000an.

Angka kemiskinan meroket hingga 87% di 2017 dan kemiskinan ekstrem mencapai 61%, menurut data sebuah grup yang beranggotakan berbagai universitas top Venezuela.

Mereka mengatakan enam dari 10 orang telah kehilangan rata-rata 11 kilogram berat badannya akibat kelaparan.

Maduro membantah angka tersebut dan mengklaim kemiskinan ekstrem hanya 4,4%.

Venezuela bergantung pada ekspor minyak yang berkontribusi 96% terhadap pendapatan negara. Namun, produksi minyak telah anjlok hingga level terendah dalam 30 tahun, yaitu 1,5 juta barel per hari dari 3,2 juta barel di 2008, menurut data Organisasi Negara-negara Produsen Minyak.

Hal ini menyebabkan negara tersebut tidak dapat menikmati keuntungan dari kenaikan harga minyak dunia saat ini. Di saat yang sama, keputusan pemerintahan Maduro untuk mencetak lebih banyak uang mendorong inflasi lebih tinggi lagi.

Garcia mengatakan Venezuela perlu untuk mendorong industri yang saat ini berjalan hanya 30% dari kapasitasnya, dan menghapuskan kontrol harga serta nilai tukar yang memberi pemerintah hak monopoli atas valas.

Perekonomian Venezuela diperkirakan turun 18% tahun ini yang menandai penurunan dua digit dalam tiga hari berturut-turut.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular