
Luhut: Proyek Listrik Tak Penuhi TKDN Bakal Ditunda
Tito Bosnia, ²©²ÊÍøÕ¾
14 August 2018 19:18

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Menko Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah melalui arahan Presiden Joko Widodo untuk menahan impor dua perusahaan BUMN yakni PLN dan Pertamina sebagai langkah penyelamatan nilai tukar rupiah.
Luhut menyatakan, untuk PT PLN (Persero), pemerintah akan melakukan evaluasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) kepada proyek pembangkit listrik yang sudah dan sedang berjalan saat ini.
Pemerintah tidak segan untuk melakukan penundaan hingga penghentian berbagai proyek pembangkit listrik yang tidak memenuhi rasio TKDN yang ditetapkan.
"Misalnya yang belum ditandatangani terutama di Jawa di reschedule, karena di Jawa sudah cukup listriknya. Itu kan di Jawa TKDN 70% jadi kalau ga dipenuhi ya sudah, kan tadi itu perintah Presiden," ujar Luhut di Gedung Kemenko Kemaritiman, Selasa (14/8/18).
Sementara itu, selain evaluasi TKDN di berbagai proyek pembangkit listrik PLN, pemerintah juga berencana untuk menahan ekspor produksi minyaknya untuk disalurkan ke dalam negeri. Diperkirakan, jumlah ekspor minyak sebesar 225 ribu barel perhari.
"Sekarang ngapain kita ekspor minyak, pakai di dalam negeri saja. Jadi akan mengurangi impor kita yang 225 ribu barel per hari itu," tambah Luhut.
Lebih lanjut, selain dua tindakan tersebut, pemerintah juga akan segera merealisasikan penyaluran biodiesel (B20) yang diperkirakan dapat menghemat devisa hingga US$ 3,36 miliar atau setara Rp 49 triliun dengan asumsi harga minyak US$ 80 per barel.
Sedangkan, apabila menggunakan skenario harga minyak US$ 75 per barel, maka penghematan devisa yang bisa terjadi yakni sebesar US$ 3,15 miliar, dan US$ 2,94 miliar apabila menggunakan asumsi harga minyak US$ 70 per barel.
Lebih lanjut, seluruh regulasi tersebut dilakukan tidak dalam jangka panjang. Mengingat dilakukan untuk memperkuat cadangan devisa hingga penyelamatan rupiah yang sedang berada dalam tekanan besar akibat sentimen global.
"Jadi kita lakukan ini karena periode krisis yang melanda dunia, jadi ga ada yang perlu ditakutkan lagi," ungkap Luhut.
(gus) Next Article Menko Luhut Kritik PLN
Luhut menyatakan, untuk PT PLN (Persero), pemerintah akan melakukan evaluasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) kepada proyek pembangkit listrik yang sudah dan sedang berjalan saat ini.
"Misalnya yang belum ditandatangani terutama di Jawa di reschedule, karena di Jawa sudah cukup listriknya. Itu kan di Jawa TKDN 70% jadi kalau ga dipenuhi ya sudah, kan tadi itu perintah Presiden," ujar Luhut di Gedung Kemenko Kemaritiman, Selasa (14/8/18).
Sementara itu, selain evaluasi TKDN di berbagai proyek pembangkit listrik PLN, pemerintah juga berencana untuk menahan ekspor produksi minyaknya untuk disalurkan ke dalam negeri. Diperkirakan, jumlah ekspor minyak sebesar 225 ribu barel perhari.
"Sekarang ngapain kita ekspor minyak, pakai di dalam negeri saja. Jadi akan mengurangi impor kita yang 225 ribu barel per hari itu," tambah Luhut.
Lebih lanjut, selain dua tindakan tersebut, pemerintah juga akan segera merealisasikan penyaluran biodiesel (B20) yang diperkirakan dapat menghemat devisa hingga US$ 3,36 miliar atau setara Rp 49 triliun dengan asumsi harga minyak US$ 80 per barel.
Sedangkan, apabila menggunakan skenario harga minyak US$ 75 per barel, maka penghematan devisa yang bisa terjadi yakni sebesar US$ 3,15 miliar, dan US$ 2,94 miliar apabila menggunakan asumsi harga minyak US$ 70 per barel.
Lebih lanjut, seluruh regulasi tersebut dilakukan tidak dalam jangka panjang. Mengingat dilakukan untuk memperkuat cadangan devisa hingga penyelamatan rupiah yang sedang berada dalam tekanan besar akibat sentimen global.
"Jadi kita lakukan ini karena periode krisis yang melanda dunia, jadi ga ada yang perlu ditakutkan lagi," ungkap Luhut.
(gus) Next Article Menko Luhut Kritik PLN
Most Popular