
Kredit Bank Macet, San Marino Mau Utang IMF US$ 350 Juta
Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
07 September 2018 19:55

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - San Marino, salah satu negara kecil di Eropa, sedang mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman kepada Dana Moneter Internasional (IMF) senilai hampir 300 juta euro (US$ 350 juta) untuk menopang bank-banknya yang dilumpuhkan oleh kredit macet, kata dua sumber.
Negara berpenduduk 34.000 orang itu belum pulih dari resesi yang mendalam yang disebabkan oleh krisis keuangan global satu dekade lalu dan bank-banknya dibebani kredit bermasalah sebesar 1,7 miliar euro atau setara dengan 117% dari produk domestik bruto (PDB) negara mantan surga pajak tersebut pada tahun 2017.
Pada tahun lalu PDB dari San Marino adalah sebesar 1,45 miliar euro.
San Marino yang berjarak kurang dari 15 km dari Italia itu memiliki enam bank, tempat warga asing yang utamanya orang Italia, menyimpan tabungan mereka.
Bank sentral San Marino memperkirakan bahwa 37% dari kredit bermasalah negara berada dalam kategori terburuk dari kredit macet.
Selain berupaya meminta pinjaman kepada IMF yang berbasis di Washington, republik ini juga sedang berencana memotong gaji sektor publik dan mereformasi sistem pensiun.
"Tidak ada surat resmi yang dikirim ke IMF, tetapi telah ada dialog dengan lembaga-lembaga Washington itu selama lebih dari satu tahun tentang perlunya menstabilkan situasi," kata satu sumber.
"Pada akhir tahun ini permintaan bantuan harus diselesaikan, atau program bantuan mungkin telah diaktifkan pada saat itu," sumber itu menambahkan, melansir Reuters.
Sumber kedua menegaskan bahwa pemerintah sedang merencanakan untuk mengajukan permintaan resmi, tetapi mengatakan belum ada yang diputuskan.
Seorang juru bicara IMF mengatakan tidak ada permintaan resmi untuk bantuan keuangan yang telah diterima dari otoritas San Marino, tetapi lembaga pendanaan itu memberi masukan tentang cara menstabilkan ekonomi.
"Staf Dana mempertahankan keterlibatan dekat dengan pemerintah Sammarinese, seperti dengan negara-negara anggota lainnya, untuk memberikan saran kepada mereka tentang kebijakan untuk meningkatkan stabilitas dan pertumbuhan, dan mendukung upaya mereka untuk memperkuat penyediaan data di sektor perbankan, akun fiskal, dan neraca pembayaran," katanya.
(hps) Next Article Utang Luar Negeri RI Makin Bengkak, Tembus Rp 6.008 Triliun
Negara berpenduduk 34.000 orang itu belum pulih dari resesi yang mendalam yang disebabkan oleh krisis keuangan global satu dekade lalu dan bank-banknya dibebani kredit bermasalah sebesar 1,7 miliar euro atau setara dengan 117% dari produk domestik bruto (PDB) negara mantan surga pajak tersebut pada tahun 2017.
Pada tahun lalu PDB dari San Marino adalah sebesar 1,45 miliar euro.
Bank sentral San Marino memperkirakan bahwa 37% dari kredit bermasalah negara berada dalam kategori terburuk dari kredit macet.
Selain berupaya meminta pinjaman kepada IMF yang berbasis di Washington, republik ini juga sedang berencana memotong gaji sektor publik dan mereformasi sistem pensiun.
"Tidak ada surat resmi yang dikirim ke IMF, tetapi telah ada dialog dengan lembaga-lembaga Washington itu selama lebih dari satu tahun tentang perlunya menstabilkan situasi," kata satu sumber.
"Pada akhir tahun ini permintaan bantuan harus diselesaikan, atau program bantuan mungkin telah diaktifkan pada saat itu," sumber itu menambahkan, melansir Reuters.
Sumber kedua menegaskan bahwa pemerintah sedang merencanakan untuk mengajukan permintaan resmi, tetapi mengatakan belum ada yang diputuskan.
Seorang juru bicara IMF mengatakan tidak ada permintaan resmi untuk bantuan keuangan yang telah diterima dari otoritas San Marino, tetapi lembaga pendanaan itu memberi masukan tentang cara menstabilkan ekonomi.
"Staf Dana mempertahankan keterlibatan dekat dengan pemerintah Sammarinese, seperti dengan negara-negara anggota lainnya, untuk memberikan saran kepada mereka tentang kebijakan untuk meningkatkan stabilitas dan pertumbuhan, dan mendukung upaya mereka untuk memperkuat penyediaan data di sektor perbankan, akun fiskal, dan neraca pembayaran," katanya.
(hps) Next Article Utang Luar Negeri RI Makin Bengkak, Tembus Rp 6.008 Triliun
Most Popular