²©²ÊÍøÕ¾

Bank Dunia Bantah RI Bakal Kesulitan Terbitkan Surat Utang

Gustidha Budiartie, ²©²ÊÍøÕ¾
07 October 2018 09:54
Bank Dunia membantah soal prediksi akan adanya kesulitan untuk pemerintah RI dalam menerbitkan surat utang dan membiayai utang berdenominasi mata uang asing.
Foto: Reuters
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Bank Dunia atau World Bank (WB) membantah soal prediksi akan adanya kesulitan untuk pemerintah RI dalam menerbitkan surat utang dan membiayai utang berdenominasi mata uang asing.

Bantahan ini sekaligus hak jawab Bank Dunia atas pemberitaan ²©²ÊÍøÕ¾ sebelumnya yang berjudul: Bank Dunia: Indonesia Akan Kesulitan Terbitkan Surat Utang, yang dipublikasikan pada 4 Oktober 2018.



Senior Communications Officer World Bank, Indonesia Lestari Boediono dalam hak jawabnya memaparkan bahwa laporan Bank Dunia yang diliput dalam artikel tersebut tidak mengindikasikan ataupun mengisyaratkan bahwa Pemerintah maupun perusahaan Indonesia akan menghadapi kesulitan dalam menerbitkan surat hutang atau membayar hutang.

"Laporan tersebut, di lain pihak, secara jelas menyatakan bahwa risiko solvabilitas (yaitu resiko ketidakmampuan pemerintah ataupun perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutangnya) rendah, dikarenakan rendahnya tingkat hutang luar negeri, kecukupan dan likuiditas sektor keuangan yang kuat, serta penyangga fiskal dan moneter yang lebih dari cukup," tulis Lestari dalam hak jawab tertulis yang dikirim ke ²©²ÊÍøÕ¾, Sabtu (6/10/2018).



Laporan Bank Dunia, lanjutnya, lebih jauh juga menyatakan bahwa negara-negara berkembang di kawasan Asia dan Pasifik secara umum memiliki fundamental ekonomi yang lebih kuat dibandingkan dengan negara berkembang lain yang telah terdampak gejolak pasar keuangan baru-baru ini.

"Kondisi fundamental yang kuat ini jelas terlihat untuk Indonesia, dimana sektor perbankan masih terus menghasilkan laba, terkapitalisasi baik, dan terlihat kokoh menghadapi gejolak keuangan lebih jauh. Lebih lanjut, likuiditas dalam negeri juga lebih dari cukup. Hal ini mengakibatkan risiko likuiditas sektor keuangan jauh dari mengkhawatirkan," katanya.

Terkait hutang eksternal jangka pendek dari sektor swasta non-keuangan (non-financial private sector), sebagian (23% dari total hutang eksternal jangka pendek) adalah kredit perdagangan luar negeri yang dijaminkan dengan pendapatan dan sumber pendanaan ekspor yang stabil. "Semua faktor ini pada akhirnya mengisyaratkan bahwa risiko likuiditas saat ini rendah."

Judul dan kutipan dalam artikel ²©²ÊÍøÕ¾ berasal dari penggalan laporan Bank Dunia yang menjelaskan kemungkinan risiko perekonomian di Kawasan Asia Pasifik jika terjadi perluasan gejolak keuangan signifikan dari ekonomi negara - negara berkembang lainnya.
Jadi, skenario ini merujuk tidak kepada kasus yang paling mungkin terjadi di masa depan, namun kepada outflow capital yang menjadi lebih cepat sebagai akibat dari perluasan gejolak (contagion).

Bank Dunia Bantah RI Bakal Kesulitan Terbitkan Surat UtangFoto: Frederico Gil Sander, kepala ekonom Bank Dunia untuk Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/ Esther Natalia)


Hal itu dilakukan untuk menegaskan tantangan yang dihadapi oleh ekonomi negara berkembang jika situasi keuangan global menurun secara signifikan.
Sementara, Bank Dunia secara konsisten mengakui kekuatan kerangka makroekonomi Indonesia, dan tanggapan yang tegas dan terkordinasi dari otoritas keuangan dan moneter terhadap gejolak yang meningkat.
(gus) Next Article April Mop, Bos Bank Dunia Dikerjai Koleganya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular