Lion Air Butuh Data Keluarga Terdekat Korban Lion Air JT610
Samuel Pablo, ²©²ÊÍøÕ¾
30 October 2018 13:13

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Manajemen Lion Air mengaku sangat membutuhkan data keluarga terdekat dari 178 penumpang Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Assistant Manager Lion Air di Crisis Center Halim Perdanakusuma, Tri Siswoyo menyebutkan, hingga tadi malam, tercatat sudah ada 101 pelapor yang datang untuk melaporkan 87 penumpang di pesawat nahas tersebut.
"Mungkin ada satu penumpang yang dilaporkan oleh 2 anggota keluarga, jadi sampai seratusan. Total sampai semalam ada 101 pelapor," ujar Tri di Crisis Center Halim, Selasa (30/10/2018).
Dia menambahkan, Lion Air masih sangat membutuhkan data anggota keluarga terdekat dari para penumpang, bukan teman atau tim dari instansi masing-masing penumpang. Itu untuk memudahkan proses identifikasi korban oleh tim Disaster Victim Investigation (DVI) di RS Polri Kramat Jati.
"Data keluarga terdekat korban yang kita butuhkan, sementara yang banyak lapor itu tim. Kementerian Keuangan dan BPK misalkan, yang melaporkan tim. Jadi kita belum bisa pastikan mereka ini ada hubungan keluarga atau tidak," kata Tri.
"Sementara keluarga terdekat korban hanya beberapa orang saja yang baru lapor. Seharusnya keluarga. Tim DVI itu kan membutuhkan data keluarga yang punya hubungan darah," imbuhnya.
Pendataan anggota keluarga penumpang dilakukan di empat posko crisis center Lion Air di Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Soekarno-Hatta, RS Polri Kramat Jati, dan Hotel Ibis Cawang tempat keluarga penumpang menginap.
Anggota keluarga yang datang untuk pendataan akan dimintai foto kopi kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), serta foto penumpang dalam keadaan tersenyum.
"Jadi di sini hanya pendataan nomor telepon, nama penumpang, beserta nama anggota keluarga dan hubungannya apa. Data awal," pungkas Tri.
(miq/miq) Next Article JT610 Baru Berumur 2 Bulan, Namun Mengapa Kecelakaan Terjadi?
Assistant Manager Lion Air di Crisis Center Halim Perdanakusuma, Tri Siswoyo menyebutkan, hingga tadi malam, tercatat sudah ada 101 pelapor yang datang untuk melaporkan 87 penumpang di pesawat nahas tersebut.
"Mungkin ada satu penumpang yang dilaporkan oleh 2 anggota keluarga, jadi sampai seratusan. Total sampai semalam ada 101 pelapor," ujar Tri di Crisis Center Halim, Selasa (30/10/2018).
Dia menambahkan, Lion Air masih sangat membutuhkan data anggota keluarga terdekat dari para penumpang, bukan teman atau tim dari instansi masing-masing penumpang. Itu untuk memudahkan proses identifikasi korban oleh tim Disaster Victim Investigation (DVI) di RS Polri Kramat Jati.
"Data keluarga terdekat korban yang kita butuhkan, sementara yang banyak lapor itu tim. Kementerian Keuangan dan BPK misalkan, yang melaporkan tim. Jadi kita belum bisa pastikan mereka ini ada hubungan keluarga atau tidak," kata Tri.
"Sementara keluarga terdekat korban hanya beberapa orang saja yang baru lapor. Seharusnya keluarga. Tim DVI itu kan membutuhkan data keluarga yang punya hubungan darah," imbuhnya.
Pendataan anggota keluarga penumpang dilakukan di empat posko crisis center Lion Air di Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Soekarno-Hatta, RS Polri Kramat Jati, dan Hotel Ibis Cawang tempat keluarga penumpang menginap.
Anggota keluarga yang datang untuk pendataan akan dimintai foto kopi kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), serta foto penumpang dalam keadaan tersenyum.
"Jadi di sini hanya pendataan nomor telepon, nama penumpang, beserta nama anggota keluarga dan hubungannya apa. Data awal," pungkas Tri.
![]() |
(miq/miq) Next Article JT610 Baru Berumur 2 Bulan, Namun Mengapa Kecelakaan Terjadi?
Most Popular