²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

China: Proteksionisme Hanya Perparah Ketidakpastian Ekonomi

Wangi Sinintya Mangkuto, ²©²ÊÍøÕ¾
28 November 2018 14:32
Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan pendekatan proteksionis dan unilateral dalam perdagangan hanya akan memperdalam ketidakpastian ekonomi.
Wakil Perdana Menteri China Liu He (Foto: REUTERS/Jason Lee)
Hamburg, ²©²ÊÍøÕ¾ - Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan pendekatan proteksionis dan unilateral dalam perdagangan hanya akan memperdalam ketidakpastian ekonomi. Ia menambahkan bahwa tidak ada negara yang akan muncul sebagai pemenang dalam perang dagang.

Pejabat tinggi China ini mengungkapkan hal tersebut dalam konferensi ekonomi di Hamburg, Selasa (27/11/18).


"Kami percaya bahwa pendekatan proteksionis dan unilateral tidak menawarkan solusi bagi masalah perdagangan. Sebaliknya, mereka hanya akan membawa lebih banyak ketidakpastian ekonomi kepada dunia," kata Liu, dilansir dari Reuters.

"Sejarah perkembangan ekonomi telah banyak terbukti bahwa menaikkan tarif hanya akan menyebabkan resesi ekonomi, dan tidak ada yang muncul sebagai pemenang dari perang dagang. Oleh karena itu, pendekatan kami adalah mencari solusi yang dinegosiasikan untuk masalah yang kami miliki atas dasar kesetaraan dan saling menghormati," tambahnya.

Amerika Serikat telah memungut bea tambahan antara 10% dan 25% terhadap barang-barang China senilai US$250 miliar (Rp 3.629 Triliun) tahun ini, sebagai hukuman atas apa yang disebutnya praktik perdagangan tidak adil negara itu.

China: Proteksionisme Hanya Perparah Ketidakpastian EkonomiFoto: Aristya Rahadian Krisabella
Trump akan mengadakan pembicaraan perdagangan dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina, pekan ini. Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, Trump mengatakan itu "sangat tidak mungkin" dia akan menerima permintaan untuk menunda kenaikan tarif yang akan mulai berlaku 1 Januari.

Sementara ekspor China telah bertahan sejauh ini, banyak ekonom memperkirakan dampak perang dagang dengan Amerika Serikat akan dirasakan tahun depan, menambah kekhawatiran ekonomi domestik China.

Pemerintah China telah menetapkan target untuk menumbuhkan ekonomi terbesar kedua di dunia sekitar 6,5% tahun ini, tetapi pertumbuhan telah melambat di tengah kampanye multi-tahun Beijing untuk mengekang penumpukan utang perusahaan dan penghentian praktik pemberian pinjaman berisiko.


Menanggapi kesulitan ekonomi, Beijing telah memangkas tingkat kas yang harus dimiliki bank komersial sebagai cadangan sebanyak empat kali lipat tahun ini, dalam upaya untuk mendorong pinjaman.

Pemerintah juga memperluas belanja fiskal, memotong pajak, dan menjanjikan investasi infrastruktur.

Perekonomian China berada "pada jalur" untuk memenuhi target pertumbuhan selama setahun penuh, kata Liu.

[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]



(prm) Next Article Era Biden-Harris, Perang Dagang AS-China Berlanjut?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular