
Inilah Alasan Pak Pos Kepung Kantor Menteri Rini
Muhammad Choirul Anwar, ²©²ÊÍøÕ¾
06 February 2019 13:05

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Para pegawai PT Pos Indonesia (Persero) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pos Indonesia Kuat Bermartabat (SPPIKB) menggelar demonstrasi hari ini. Usai berkumpul di Kantor Pos Ibukota Jakarta, massa beralih mengepung kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sekretaris Jenderal SPPIKB, Hendri Joni, menegaskan, demo ini sebagai bentuk kecintaan pekerja terhdap perusahaan.
"Sudah tiga tahun ini, hak-hak kita mulai dikurangi, sering terlambat, biaya lembur kita tidak dibayar. Kita lihat perkembangannya, tata kelola ini semakin tidak baik. Ini dibuktikan dengan terlambatnya gaji karyawan bulan kemarin," ungkapnya, Rabu (6/2/2019).
Dia menyatakan, tanda-tanda keterpurukan itu menunjukkan perusahaan sudah di ambang pintu kehancuran. Di sisi lain, para pekerja sudah lama menggantungkan kehidupan di PT Pos Indonesia.
"Ini tentu kami tidak ingin perusahaan ini tenggelam karena pimpinan yang tidak bijak. Yang miris, perusahaan mengatakan bahwa keterlambatan ini karena adanya demo dari serikat pekerja. Padahal demo itu kita sudah lakukan berulang-ulang, tidak pernah gaji kita terganggu oleh itu," urainya.
Massa meminta para pemegang saham, dalam hal ini pemerintah melalui Kementerian BUMN, untuk mengganti para pimpinan direksi agar kejadian ini tidak terulang di masa-masa akan datang. Sebab, permasalahan sudah begitu kompleks. Dia menambahkan, saat ini terjadi disparitas gaji yang begitu lebar.
"Kami dengan pejabat itu antara bumi dan langit. Saya kepala kantor di Pariaman, gaji saya cuma Rp 5,4 juta. Sedangkan pejabatnya [Direksi] Rp 50 jutaan. Padahal saya selevel pimpinan, kepala kantor, belum kita di level-level bawah," ujarnya.
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]
(miq/miq) Next Article Bukan Manusia, Ini Sumber Awal Omicron di China
Sekretaris Jenderal SPPIKB, Hendri Joni, menegaskan, demo ini sebagai bentuk kecintaan pekerja terhdap perusahaan.
"Sudah tiga tahun ini, hak-hak kita mulai dikurangi, sering terlambat, biaya lembur kita tidak dibayar. Kita lihat perkembangannya, tata kelola ini semakin tidak baik. Ini dibuktikan dengan terlambatnya gaji karyawan bulan kemarin," ungkapnya, Rabu (6/2/2019).
Dia menyatakan, tanda-tanda keterpurukan itu menunjukkan perusahaan sudah di ambang pintu kehancuran. Di sisi lain, para pekerja sudah lama menggantungkan kehidupan di PT Pos Indonesia.
"Ini tentu kami tidak ingin perusahaan ini tenggelam karena pimpinan yang tidak bijak. Yang miris, perusahaan mengatakan bahwa keterlambatan ini karena adanya demo dari serikat pekerja. Padahal demo itu kita sudah lakukan berulang-ulang, tidak pernah gaji kita terganggu oleh itu," urainya.
![]() |
Massa meminta para pemegang saham, dalam hal ini pemerintah melalui Kementerian BUMN, untuk mengganti para pimpinan direksi agar kejadian ini tidak terulang di masa-masa akan datang. Sebab, permasalahan sudah begitu kompleks. Dia menambahkan, saat ini terjadi disparitas gaji yang begitu lebar.
"Kami dengan pejabat itu antara bumi dan langit. Saya kepala kantor di Pariaman, gaji saya cuma Rp 5,4 juta. Sedangkan pejabatnya [Direksi] Rp 50 jutaan. Padahal saya selevel pimpinan, kepala kantor, belum kita di level-level bawah," ujarnya.
Simak video saat Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan Pertamina is not for sale di bawah ini.
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]
(miq/miq) Next Article Bukan Manusia, Ini Sumber Awal Omicron di China
Most Popular