
Diktator Bangladesh, Mohammad Ershad Meninggal Dunia
Efrem Limsan Siregar, ²©²ÊÍøÕ¾
14 July 2019 17:06

Dhaka, ²©²ÊÍøÕ¾ - Mantan diktator militer Bangladesh Hussain Muhammad Ershad meninggal dunia pada hari Minggu, (14/7/2019). Ershad meninggal dalam usia 89 tahun setelah dirawat di rumah sakit Dhaka selama beberapa minggu.
Kabar meninggalnya Ershad dibenarkan oleh Juru Bicara Angkatan Bersenjata, Abdullah bin Zaid.
Kepada AFP, Koleganya Kazi Firoz Rashid yang juga merupakan anggota parlemen dari Partai Jatiya mengatakan Ershad meninggal dunia akibat komplikasi penyakit yang sudah dideritanya sejak ia berusia lanjut.
Untuk diketahui, Jenderal Ershad memerintah Bangladesh selama hampir satu dasawarsa. Ia digulingkan oleh pendukung pro-demokrasi pada 1990.
Ia pun mendekam di dalam penjara selama beberapa tahun atas tuduhan korupsi.
Ershad menjadi Kepala Angkatan Bersenjata Bangladesh pada 1982 ketika dia mengambil alih kekuasaan Bangladesh dari pemerintah terpikih melalui kudeta tak berdarah.
Saat kepemimpinannya, ia pernah membuat keputusan kontroversial untuk menjadikan Islam sebagai agama negara meskipun mayoritas penduduknya merupakan Muslim yang sekuler.
Ershad juga seorang penyair dan aktif menulis puisi. Saat di dalam penjara pada 1996, ia pernah berkomentar kepada wartawan lokal bahwa kegagalan terbesarnya adalah menjalankan negara dengan lembut dengan hati yang puitis.
Terlepas dari banyaknya tuduhan kepadanya, Ershad menjadi kekuatan utama di Bangladesh pada era 1990-an. Partai Jatiya yang dinaunginya saat itu menjadi partai terbesar ketiga di Bangladesh.
Sejak dilengserkan Sheikh Hasina dan Khaleda Zia, kedua wanita ini justru menjadi seteru.
Sheik Hasina yang merupakan PM Bangladesh memenjarakan Zia yang menjadi oposisinya pada tahun lalu dengan tuduhan korupsi.
Ershad kemudian menjadi sekutu Hasina dan tetap populer di distrik asalnya di utara Bangladesh, wilayah yang membuatnya terpilih menjadi anggota parlemen enam kali berturut-turut.
(hps/hps) Next Article Corona Masih Ganas, Bangladesh Buka Lockdown, Bebaskan Mudik!
Kabar meninggalnya Ershad dibenarkan oleh Juru Bicara Angkatan Bersenjata, Abdullah bin Zaid.
Kepada AFP, Koleganya Kazi Firoz Rashid yang juga merupakan anggota parlemen dari Partai Jatiya mengatakan Ershad meninggal dunia akibat komplikasi penyakit yang sudah dideritanya sejak ia berusia lanjut.
Untuk diketahui, Jenderal Ershad memerintah Bangladesh selama hampir satu dasawarsa. Ia digulingkan oleh pendukung pro-demokrasi pada 1990.
Ershad menjadi Kepala Angkatan Bersenjata Bangladesh pada 1982 ketika dia mengambil alih kekuasaan Bangladesh dari pemerintah terpikih melalui kudeta tak berdarah.
Saat kepemimpinannya, ia pernah membuat keputusan kontroversial untuk menjadikan Islam sebagai agama negara meskipun mayoritas penduduknya merupakan Muslim yang sekuler.
Ershad juga seorang penyair dan aktif menulis puisi. Saat di dalam penjara pada 1996, ia pernah berkomentar kepada wartawan lokal bahwa kegagalan terbesarnya adalah menjalankan negara dengan lembut dengan hati yang puitis.
Terlepas dari banyaknya tuduhan kepadanya, Ershad menjadi kekuatan utama di Bangladesh pada era 1990-an. Partai Jatiya yang dinaunginya saat itu menjadi partai terbesar ketiga di Bangladesh.
Sejak dilengserkan Sheikh Hasina dan Khaleda Zia, kedua wanita ini justru menjadi seteru.
Sheik Hasina yang merupakan PM Bangladesh memenjarakan Zia yang menjadi oposisinya pada tahun lalu dengan tuduhan korupsi.
Ershad kemudian menjadi sekutu Hasina dan tetap populer di distrik asalnya di utara Bangladesh, wilayah yang membuatnya terpilih menjadi anggota parlemen enam kali berturut-turut.
(hps/hps) Next Article Corona Masih Ganas, Bangladesh Buka Lockdown, Bebaskan Mudik!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular