
Perpres Mobil Listrik Terbit, PLN: Emisi Kendaraan Turun 20%
Rahajeng Kusumo Hastuti, ²©²ÊÍøÕ¾
23 July 2019 20:13

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- PLN menyambut baik regulasi mobil listrik yang rencananya segera terbit. Dengan menggunakan mobil listrik maka turut menyumbang penggunaan energi bersih, dan mengurangi emisi.
EVP Health, Safety, Security and  Enviroment PLN Antonius RT Artono mengatakan salah satu penyumbang polusi terbesar adalah emisi kendaraan. "Dengan listrik ini, nantinya bisa berkurang emisi 17% sampai 20%," katanya di ²©²ÊÍøÕ¾ Conference Water Security and Sustainability di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Ia menjelaskan, kesiapan PLN untuk mendukung kehadiran mobil listrik dengan diterbitkannya perpres kendaraan bermotor listrik dalam beberapa hari ke depan juga sangat cukup. Dari sisi pasokan listrik untuk Jawa-Bali masih berlebih, tinggal penentuan lokasi untuk stasiun pengisian baterai mobil atau kendaraan saja.
PLN, jelasnya, tetap berkomitmen mendukung program yang mengedepakan energi baru terbarukan. Saat ini bauran energi baru terbarukan (EBT) baru 12%, dari target 23%. Menurutnya dengan menggunakan mobil listrik berarti ikut menggunakan energi terbarukan PLN.
"Kalau pakai listrik PLN secara emisi lebih bagus, jadi bayar BBM pakai mobil listrik bisa lebih murah, karena sama dengan bayar listrik. Ada efisiensi dan ramah lingkungan," kata Antonius.
Selain itu ketersediaan listrik pun menurutnya sudah cukup mumpuni untuk mendukung mobil listrik, terutama di Jawa dan Bali. Yang masih agak sulit menurutnya adalah daerah terpencil yang biasanya membutuhkan infrastruktur lebih, seperti jalan.
Terkait ketersediaan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), menurut dia sebenarnya bisa dilakukan di rumah masing-masing. Antonius mencontohkan seperti sistem air galon, untuk pengisian pengguna pasti menggunakan galon milik sendiri dan punya lebih dari satu.
"Jumlahnya tidak cuma satu. Isi baterainya butuh waktu, kurang nyaman kalau tidak ada cadangan batere," katanya.
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]
(gus) Next Article Tanpa Mobil Listrik, Impor BBM RI Bisa Sentuh Rp 550 T
EVP Health, Safety, Security and  Enviroment PLN Antonius RT Artono mengatakan salah satu penyumbang polusi terbesar adalah emisi kendaraan. "Dengan listrik ini, nantinya bisa berkurang emisi 17% sampai 20%," katanya di ²©²ÊÍøÕ¾ Conference Water Security and Sustainability di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
PLN, jelasnya, tetap berkomitmen mendukung program yang mengedepakan energi baru terbarukan. Saat ini bauran energi baru terbarukan (EBT) baru 12%, dari target 23%. Menurutnya dengan menggunakan mobil listrik berarti ikut menggunakan energi terbarukan PLN.
"Kalau pakai listrik PLN secara emisi lebih bagus, jadi bayar BBM pakai mobil listrik bisa lebih murah, karena sama dengan bayar listrik. Ada efisiensi dan ramah lingkungan," kata Antonius.
Selain itu ketersediaan listrik pun menurutnya sudah cukup mumpuni untuk mendukung mobil listrik, terutama di Jawa dan Bali. Yang masih agak sulit menurutnya adalah daerah terpencil yang biasanya membutuhkan infrastruktur lebih, seperti jalan.
Terkait ketersediaan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), menurut dia sebenarnya bisa dilakukan di rumah masing-masing. Antonius mencontohkan seperti sistem air galon, untuk pengisian pengguna pasti menggunakan galon milik sendiri dan punya lebih dari satu.
"Jumlahnya tidak cuma satu. Isi baterainya butuh waktu, kurang nyaman kalau tidak ada cadangan batere," katanya.
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]
(gus) Next Article Tanpa Mobil Listrik, Impor BBM RI Bisa Sentuh Rp 550 T
Most Popular