
Mitsubishi Ekspansi Rp1,8 T Bangun Pabrik Polyester Film
Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
16 September 2019 16:03

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT. MC PET Film Indonesia (MFI) anak usaha Mitsubushi Chemical Corporation (MCC) akan membangun fasilitas pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi polyester film. Nilai investasinya mencapai US$130 juta atau sekitar Rp1,8 triliun yang ditargetkan selesai 2021.
MFI memutuskan untuk membangun fasilitas baru dengan skala 25.0000 ton per tahun. Setelah ekspansi maka kapasitas produksinya lebih dari dua kali lipat, yaitu menjadi 45.0000 ton per tahun di pabrik Cilegon, Banten.
Alasan ekspansi ini merespons tas meningkatnya permintaan pada bidang industri polyester film terutama di Eropa. MCC selama ini memproduksi polyester film untuk aplikasi optik, industri dan pengemasan pada lima fasilitas produksi berlokasi di Jepang, Cina, Indonesia, Amerika Serikat, dan Jerman.
Di pasar polyester film, MCC mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan aplikasi optik untuk tampilan. Selain itu, permintaan polyester film terutama untuk proses pembuatan komponen elektronik juga meningkat.
"Faktor-faktor di balik pasar yang menguntungkan ini termasuk perluasan penggunaan komponen elektronik dalam industri otomotif dan peningkatan produksi komponen elektronik, seperti Multilayer Ceramic Capacitors (MLCCs) yang didorong oleh meningkatnya jumlah BTS yang kompatibel dengan 5G dan peningkatan yang berkelanjutan dalam peralatan telekomunikasi," kata Presiden Direktur PT. MFI Bambang H. Sastrosatomo dalam keterangan resmi diterima ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (16/9).
MFI berupaya memenuhi kenaikan permintaan pasar dengan meningkatkan efisiensi pabrik saat ini dan langkah-langkah lainnya, dan mampu memproduksi 20.000 ton polyester film setiap tahunnya. Akan tetapi, dengan pertimbangan proyeksi pertumbuhan permintaan.
Menurut data BKPM, Jepang merupakan negara investor kedua terbesar di Indonesia dalam kurun waktu 2014 Triwulan II-2019, dengan total realisasi investasi mencapai US$ 23,3 miliar.
Investasi asal Jepang didominasi sektor peralatan transportasi dan transportasi lainnya (28%); listrik, gas dan air (22%); perumahan, kawasan industri dan perkantoran (10%); serta mesin, elektronik, peralatan kesehatan, optik (7%).
Wilayah terbesar berada di Pulau Jawa (94%) dan Sumatera (5%). Sedangkan realisasi investasi Jepang di Triwulan II-2019 ini mencapai US$ 1,22 miliar, US$ 1,13 miliar di Triwulan I-2019, dan US$ 4,95 miliar pada tahun 2018.
(hoi/hoi) Next Article Mitsubishi Xpander 'Made in' RI Kena Recall di Filipina
MFI memutuskan untuk membangun fasilitas baru dengan skala 25.0000 ton per tahun. Setelah ekspansi maka kapasitas produksinya lebih dari dua kali lipat, yaitu menjadi 45.0000 ton per tahun di pabrik Cilegon, Banten.
Alasan ekspansi ini merespons tas meningkatnya permintaan pada bidang industri polyester film terutama di Eropa. MCC selama ini memproduksi polyester film untuk aplikasi optik, industri dan pengemasan pada lima fasilitas produksi berlokasi di Jepang, Cina, Indonesia, Amerika Serikat, dan Jerman.
"Faktor-faktor di balik pasar yang menguntungkan ini termasuk perluasan penggunaan komponen elektronik dalam industri otomotif dan peningkatan produksi komponen elektronik, seperti Multilayer Ceramic Capacitors (MLCCs) yang didorong oleh meningkatnya jumlah BTS yang kompatibel dengan 5G dan peningkatan yang berkelanjutan dalam peralatan telekomunikasi," kata Presiden Direktur PT. MFI Bambang H. Sastrosatomo dalam keterangan resmi diterima ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (16/9).
MFI berupaya memenuhi kenaikan permintaan pasar dengan meningkatkan efisiensi pabrik saat ini dan langkah-langkah lainnya, dan mampu memproduksi 20.000 ton polyester film setiap tahunnya. Akan tetapi, dengan pertimbangan proyeksi pertumbuhan permintaan.
Menurut data BKPM, Jepang merupakan negara investor kedua terbesar di Indonesia dalam kurun waktu 2014 Triwulan II-2019, dengan total realisasi investasi mencapai US$ 23,3 miliar.
Investasi asal Jepang didominasi sektor peralatan transportasi dan transportasi lainnya (28%); listrik, gas dan air (22%); perumahan, kawasan industri dan perkantoran (10%); serta mesin, elektronik, peralatan kesehatan, optik (7%).
Wilayah terbesar berada di Pulau Jawa (94%) dan Sumatera (5%). Sedangkan realisasi investasi Jepang di Triwulan II-2019 ini mencapai US$ 1,22 miliar, US$ 1,13 miliar di Triwulan I-2019, dan US$ 4,95 miliar pada tahun 2018.
(hoi/hoi) Next Article Mitsubishi Xpander 'Made in' RI Kena Recall di Filipina
Most Popular