
Jumlah Proyek Strategis Jokowi Baru Tuntas 36% di September
Sandi Ferry, ²©²ÊÍøÕ¾
02 October 2019 16:55

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah terus mengebut penyelesaian 223 proyek strategis nasional (PSN). Sampai akhir September, penyelesaian proyek yang sudah dicapai sebanyak 36%.
Proyek strategis nasional, paling banyak di bidang infrastruktur. Pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, pembangunan infrastruktur masih jadi fokus termasuk penyelesaian PSNÂ yang belum tuntas.
Wahyu menyebut berdasarkan Perpres No 56 thn 2018 atau Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, ada 223 proyek PSN dari 3 program di seluruh Indonesia dengan nilai total kebutuhan investasi Rp 4.183 triliun.
"Progres hingga saat ini 80,3 persen sudah masuk tahap konstruksi. Kita berharap bisa diselesaikan secepatnya," kata Ketua tim pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo pada Seminar Nasional "Infrastruktur Menuju Indonesia Maju 2024" di Hotel Ayana, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Namun, bila dihitung dari total penyelesaian per proyek, realisasinya memang masih lebih rendah. PSN yang dimulai sejak 2016, hingga September 2019 ada 81 proyek yang sudah selesai. Perkiraan akhir 2019 ada 103 proyek yang sudah tuntas.
Targetnya, hingga akhir 2020 ada 143 proyek dari total 223 proyek yang bisa selesaikan. Artinya sampai September sudah 36% proyek strategis era pemerintahan Presiden Jokowi sudah tuntas. Sedangkan bila sampai akhir 2019 akan mencapai 46% realisasinya.
Selain progres realisasi, ada juga proyek lainnya yang masuk dalam tahap penyiapan. Jumlahnya mencapai 39 proyek dan 1 program industri pesawat yang nilainya mencapai Rp 6,21 triliun. Selain industri pesawat, proyek listrik juga coba dikebut.
"Untuk Sektor listrik kita punya program 35 ribu megawatt. Yang sudah selesai dan masuk ke jaringan PLN mencapai 3.792 megawatt. Tapi yang sudah masuk tahap konstruksi 22.738,6 megawatt," katanya.
Ia berharap selesainya proyek tenaga listrik dapat berpengaruh terhadap jalannya ekonomi secara keseluruhan. Sehingga sektor lain juga bisa ikut tergerak.
"Harapannya bisa memberikan modal dalam mengembangkan kawasan industri atau ekonomi khusus dan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya," katanya.
Untuk mendukung pembangunan infrastruktur selama lima tahun ke depan, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 6.500 triliun.
Bagaimana cara untuk membiayainya?
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut swasta memiliki peran penting. "Jika dari APBN dan APBD nggak cukup, jadi peran swasta diharapkan ikut. Jangan sampai pembiayaan infrastruktur membiayai APBN. Infrastruktur strategis pembiayaan mayoritas oleh swasta, kemudian BUM baru ketiga APBN," jelas Darmin.Â
(hoi/hoi) Next Article Proyek Infrastruktur Rp 6.000 T Pemerintah Tetap Lanjut
Proyek strategis nasional, paling banyak di bidang infrastruktur. Pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, pembangunan infrastruktur masih jadi fokus termasuk penyelesaian PSNÂ yang belum tuntas.
Wahyu menyebut berdasarkan Perpres No 56 thn 2018 atau Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, ada 223 proyek PSN dari 3 program di seluruh Indonesia dengan nilai total kebutuhan investasi Rp 4.183 triliun.
"Progres hingga saat ini 80,3 persen sudah masuk tahap konstruksi. Kita berharap bisa diselesaikan secepatnya," kata Ketua tim pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo pada Seminar Nasional "Infrastruktur Menuju Indonesia Maju 2024" di Hotel Ayana, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Namun, bila dihitung dari total penyelesaian per proyek, realisasinya memang masih lebih rendah. PSN yang dimulai sejak 2016, hingga September 2019 ada 81 proyek yang sudah selesai. Perkiraan akhir 2019 ada 103 proyek yang sudah tuntas.
Targetnya, hingga akhir 2020 ada 143 proyek dari total 223 proyek yang bisa selesaikan. Artinya sampai September sudah 36% proyek strategis era pemerintahan Presiden Jokowi sudah tuntas. Sedangkan bila sampai akhir 2019 akan mencapai 46% realisasinya.
Selain progres realisasi, ada juga proyek lainnya yang masuk dalam tahap penyiapan. Jumlahnya mencapai 39 proyek dan 1 program industri pesawat yang nilainya mencapai Rp 6,21 triliun. Selain industri pesawat, proyek listrik juga coba dikebut.
"Untuk Sektor listrik kita punya program 35 ribu megawatt. Yang sudah selesai dan masuk ke jaringan PLN mencapai 3.792 megawatt. Tapi yang sudah masuk tahap konstruksi 22.738,6 megawatt," katanya.
Ia berharap selesainya proyek tenaga listrik dapat berpengaruh terhadap jalannya ekonomi secara keseluruhan. Sehingga sektor lain juga bisa ikut tergerak.
"Harapannya bisa memberikan modal dalam mengembangkan kawasan industri atau ekonomi khusus dan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya," katanya.
Untuk mendukung pembangunan infrastruktur selama lima tahun ke depan, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 6.500 triliun.
Bagaimana cara untuk membiayainya?
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut swasta memiliki peran penting. "Jika dari APBN dan APBD nggak cukup, jadi peran swasta diharapkan ikut. Jangan sampai pembiayaan infrastruktur membiayai APBN. Infrastruktur strategis pembiayaan mayoritas oleh swasta, kemudian BUM baru ketiga APBN," jelas Darmin.Â
(hoi/hoi) Next Article Proyek Infrastruktur Rp 6.000 T Pemerintah Tetap Lanjut
Most Popular