
Kata Moeldoko Soal Mahasiswa Ancam Jokowi Rilis Perppu KPK
Chandra Gian Asmara, ²©²ÊÍøÕ¾
04 October 2019 14:32

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kalangan mahasiswa mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pernyataan tersebut dikemukakan Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Dino Ardiansyah usai bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kemarin, Kamis (3/10/2019),
Apabila Jokowi tidak juga menerbitkan Perppu KPK hingga 14 Oktober, mahasiswa mengancam akan kembali turun ke jalan dengan jumlah yang lebih besar dari aksi yang digelar sebelumnya.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan bahwa Istana memang tidak pernah menutup diri bagi siapa saja yang ingin menyampaikan aspirasi. Namun, permintaan kalangan mahasiswa akan kembali dikalkulasi pemerintah.
"Semua nanti akan dikalkulasi. Terus juga kemarin saya pesan kepada mahasiswa, jangan pakai bahasa pokoknya lah. Kita itu memikirkan negara, persoalannya besar, semua harus dipikirkan," kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/10/2019).
"Karena keputusan itu seperti simalakama. Nggak dimakan bawa mati, dimakan ikut mati. Kan begitu. Cirinya memang begitu. Jadi memang tidak ada keputusan yang bisa memuaskan semua pihak," jelasnya.
Moeldoko ingin kalangan mahasiswa mengerti bahwa langkah yang ditempuh kepala negara dalam mengelola negara dipastikan tidak akan membawa Indonesia ke arah yang merugi.
"Prinsipnya, presiden di dalam mengelola negara itu tidak mungkin akan membawa negara ke suatu situasi yang tidak menyenangkan atau tidak mengenakan. Pasti negara akan di bawa ke tempat yang diinginkan oleh pembukuan UUD 1945," jelasnya.
Meski begitu, ketika disinggung mengenai ancaman mahasiswa yang akan kembali turun ke jalan, Moeldoko hanya menjawab datar. Aspirasi para mahasiswa, ditegaskan dia, akan tetap menjadi pertimbangan Jokowi dalam mengambil sikap.
"Sekali lagi, Presiden mendengarkan semuanya," kata Moeldoko.
(dru) Next Article Moedoko: Jangan Melihat KPK itu Dewa
Pernyataan tersebut dikemukakan Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Dino Ardiansyah usai bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kemarin, Kamis (3/10/2019),
Apabila Jokowi tidak juga menerbitkan Perppu KPK hingga 14 Oktober, mahasiswa mengancam akan kembali turun ke jalan dengan jumlah yang lebih besar dari aksi yang digelar sebelumnya.
"Semua nanti akan dikalkulasi. Terus juga kemarin saya pesan kepada mahasiswa, jangan pakai bahasa pokoknya lah. Kita itu memikirkan negara, persoalannya besar, semua harus dipikirkan," kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/10/2019).
"Karena keputusan itu seperti simalakama. Nggak dimakan bawa mati, dimakan ikut mati. Kan begitu. Cirinya memang begitu. Jadi memang tidak ada keputusan yang bisa memuaskan semua pihak," jelasnya.
Moeldoko ingin kalangan mahasiswa mengerti bahwa langkah yang ditempuh kepala negara dalam mengelola negara dipastikan tidak akan membawa Indonesia ke arah yang merugi.
"Prinsipnya, presiden di dalam mengelola negara itu tidak mungkin akan membawa negara ke suatu situasi yang tidak menyenangkan atau tidak mengenakan. Pasti negara akan di bawa ke tempat yang diinginkan oleh pembukuan UUD 1945," jelasnya.
Meski begitu, ketika disinggung mengenai ancaman mahasiswa yang akan kembali turun ke jalan, Moeldoko hanya menjawab datar. Aspirasi para mahasiswa, ditegaskan dia, akan tetap menjadi pertimbangan Jokowi dalam mengambil sikap.
"Sekali lagi, Presiden mendengarkan semuanya," kata Moeldoko.
(dru) Next Article Moedoko: Jangan Melihat KPK itu Dewa
Most Popular