
Jonan Ungkap Kinerja: Kini 98,9% Penduduk RI Dapat Listrik
Anissatul Umah, ²©²ÊÍøÕ¾
14 October 2019 18:50

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ -ÌýEmpat hari lagi masa kepemimpinan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, akan berakhir. Jonan mengatakan, selama kepemimpinannya di ESDM, capaian yang paling penting adalah elektrifikasi. Menurutnya selama 5 tahun terakhir, rasio elektrifikasi meningkat sekitar 14%.
Jonan memimpin Kementerian ESDM sejak Oktober 2016 atau sudah sekitar tiga tahun. Dia menggantikan posisi Sudirman Said.
Soal rasio elektrifikasi, Jonan mengatakan 5 tahun lalu adalah sekitar 85%, kini sudah mencapai 98,9%. "Memang makin lama makin sulit, karena daerahnya terpencil. Tapi mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa mencapai 99% atau 99,1% sampai 99,2% persen lah," kata Jonan di Hotel JS Luwansa Senin, (14/10/2019).
Jonan berharap pada 2020 elektrifikasi bisa mencapai 100 %, sehingga semua masyarakat Indonesia bisa menikmati penerangan. Pencapaian kedua menurut Jonan adalah BBM satu harga yang ditargetkan Presiden 160 titik SPBU. Namun pencapaian bisa melebihi target, yakni mencapai 170 titik SPBU.
Kebutuhan SPBU menurut Jonan masih banyak, sehingga dirinya mengusulkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar pembangunan dilanjutkan. Lima tahun ke depan minimal pembangunan mencapai 330 titik, sehingga total bisa mencapai 500 titik. "Kurang lebih ada 1.000 kecamatan yang nggak ada SPBUnya, hampir 1.000 mungkin 800 sekian," imbuhnya.
Sebanyak 2/3 dari semua BBM yang dikonsumsi di Indonesia per tahun dalam bentuk gasoline atau diesel. Dengan pemerintah menerapkan kebijakan B20 itu berarti 20% dari 2/3 tersebut akan dihitung sebagai energi baru terbarukan.
"Jadi 2/3 kali 20% itu 13%, nanti 1 Januari diberlakukan B30 jadinya 20%," imbuhnya.
Kemudian pembangkit listrik baru mencapai sekitar 12% lebih. Tantangan ini, kata dia, cukup berat karena dirinya menyampaikan ke PLN harus lebih terbuka agar pembangunan listrik bisa dari energi terbarukan.
Menurutnya dalam 5-10 tahun ke depan pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan baik dengan biomasa, tenaga surya, tenaga angin, panas bumi, dan bioenergy biayanya akan lebih kompetitif dibandingkan fosil.
"Tantangan ke depan gimana menggunakan energi baru terbarukan itu dengan harga yang bisa terjangkau itu yang penting ya. Kita semua di kota besar ya yang kelas menengah atas memperjuangkan energi lebih bersih udara lebih bersih sepakat sih. Tugas kita bersama itu bagaimana menggunakan energi bersih ini supaya dengan harga yang terjangkau semenarik mungkin," ungkapnya.
(wed/wed) Next Article Kabar Gembira, 98,86% Wilayah RI Sudah Tersambung Listrik
Jonan memimpin Kementerian ESDM sejak Oktober 2016 atau sudah sekitar tiga tahun. Dia menggantikan posisi Sudirman Said.
Soal rasio elektrifikasi, Jonan mengatakan 5 tahun lalu adalah sekitar 85%, kini sudah mencapai 98,9%. "Memang makin lama makin sulit, karena daerahnya terpencil. Tapi mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa mencapai 99% atau 99,1% sampai 99,2% persen lah," kata Jonan di Hotel JS Luwansa Senin, (14/10/2019).
Kebutuhan SPBU menurut Jonan masih banyak, sehingga dirinya mengusulkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar pembangunan dilanjutkan. Lima tahun ke depan minimal pembangunan mencapai 330 titik, sehingga total bisa mencapai 500 titik. "Kurang lebih ada 1.000 kecamatan yang nggak ada SPBUnya, hampir 1.000 mungkin 800 sekian," imbuhnya.
Sebanyak 2/3 dari semua BBM yang dikonsumsi di Indonesia per tahun dalam bentuk gasoline atau diesel. Dengan pemerintah menerapkan kebijakan B20 itu berarti 20% dari 2/3 tersebut akan dihitung sebagai energi baru terbarukan.
"Jadi 2/3 kali 20% itu 13%, nanti 1 Januari diberlakukan B30 jadinya 20%," imbuhnya.
Kemudian pembangkit listrik baru mencapai sekitar 12% lebih. Tantangan ini, kata dia, cukup berat karena dirinya menyampaikan ke PLN harus lebih terbuka agar pembangunan listrik bisa dari energi terbarukan.
Menurutnya dalam 5-10 tahun ke depan pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan baik dengan biomasa, tenaga surya, tenaga angin, panas bumi, dan bioenergy biayanya akan lebih kompetitif dibandingkan fosil.
"Tantangan ke depan gimana menggunakan energi baru terbarukan itu dengan harga yang bisa terjangkau itu yang penting ya. Kita semua di kota besar ya yang kelas menengah atas memperjuangkan energi lebih bersih udara lebih bersih sepakat sih. Tugas kita bersama itu bagaimana menggunakan energi bersih ini supaya dengan harga yang terjangkau semenarik mungkin," ungkapnya.
(wed/wed) Next Article Kabar Gembira, 98,86% Wilayah RI Sudah Tersambung Listrik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular