
Utang China Mencengkeram Dunia, Termasuk Indonesia?
Hidayat Setiaji, ²©²ÊÍøÕ¾
12 November 2019 13:12

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - China boleh dibilang sedang dalam proses menuju negara adikuasa baru menggantikan Amerika Serikat (AS). Untuk menggusur AS di posisi puncak, China harus melebarkan sayapnya dan mencengkeram perekonomian dunia.
Banyak pihak menilai cara China untuk memperbesar pengaruh adalah dengan memberi utang kepada negara-negara lain. Mengutip Statista, beberapa negara dengan utang yang tinggi terhadap China berada di Afrika seperti Djibouti, Niger, sampai Republik Kongo.
Negara-nagara ini bahkan sudah ada yang terjebak utang, sulit untuk membayar. Misalnya di Pakistan. Menurut catatan Dana Moneter Internasional (IMF), Pakistan harus membayar utang US$ 6,7 miliar kepada China sampai 2022.
"Utang Pakistan menggelembung setelah proyek-proyek Belt and Road Initatives dimulai. Utang dari China yang begitu besar sejak dua tahun lalu membuat cadangan devisa tergerus dan pemerintah terpaksa harus terus berutang untuk membayar utang," kata Hafiz Faizan, Kepala Riset Optimus Capital Management yang berbasis di Karachi, seperti dikutip dari Aljazeera.
IMF mengingatkan bahwa Pakistan perlu waspada saat menjalin kerja sama dengan China dalam proyek Jalur Sutera modern tersebut. Kerja sama ini memang mengandung keuntungan, tetapi juga risiko yang tidak ringan.
"Pakistan memang membutuhkan pembangunan infrastruktur dan China bisa membantu. Namun desain dan tata kelola proyek harus kuat untuk mencegah pembengkakan utang atau instabilitas keuangan," kata Maurice Obstfeld, Kepala Ekonom IMF, dalam pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Bali beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Akhirnya Pakistan menyerah. Islamabad meminta bantuan IMF pada pertengahan tahun ini dan organisasi yang berbasis di Washington itu setuju untuk memberikan 'bantuan' senilai US$ 6 miliar. Tahap pertama US$ 1 miliar sudah dicairkan, dan tahap kedua US$ 450 juta siap meluncur dalam waktu dekat.
Banyak pihak menilai cara China untuk memperbesar pengaruh adalah dengan memberi utang kepada negara-negara lain. Mengutip Statista, beberapa negara dengan utang yang tinggi terhadap China berada di Afrika seperti Djibouti, Niger, sampai Republik Kongo.
![]() |
Negara-nagara ini bahkan sudah ada yang terjebak utang, sulit untuk membayar. Misalnya di Pakistan. Menurut catatan Dana Moneter Internasional (IMF), Pakistan harus membayar utang US$ 6,7 miliar kepada China sampai 2022.
IMF mengingatkan bahwa Pakistan perlu waspada saat menjalin kerja sama dengan China dalam proyek Jalur Sutera modern tersebut. Kerja sama ini memang mengandung keuntungan, tetapi juga risiko yang tidak ringan.
"Pakistan memang membutuhkan pembangunan infrastruktur dan China bisa membantu. Namun desain dan tata kelola proyek harus kuat untuk mencegah pembengkakan utang atau instabilitas keuangan," kata Maurice Obstfeld, Kepala Ekonom IMF, dalam pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Bali beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Akhirnya Pakistan menyerah. Islamabad meminta bantuan IMF pada pertengahan tahun ini dan organisasi yang berbasis di Washington itu setuju untuk memberikan 'bantuan' senilai US$ 6 miliar. Tahap pertama US$ 1 miliar sudah dicairkan, dan tahap kedua US$ 450 juta siap meluncur dalam waktu dekat.
Next Page
Bagaimana dengan Indonesia?
Pages
Most Popular