²©²ÊÍøÕ¾

BPH Migas Perkirakan Kebutuhan Bensin Nataru Meningkat

Rahajeng Kusumo Hastuti, ²©²ÊÍøÕ¾
19 December 2019 11:29
BPH Migas memastikan stok dan kelangsungan distribusi bahan bakar minyak (BBM)selama natal dan tahun baru 2019-2020, terutama di puncak-puncak perjalanan.
Foto: Rapat Posko Nasional Sektor ESDM (Rahajeng Kusumo)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- BPH Migas memastikan stok dan kelangsungan distribusi bahan bakar minyak (BBM)selama natal dan tahun baru 2019-2020, terutama di puncak-puncak perjalanan.

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya posko nataru ini sudah dilakukan sejak November 2019, sehingga persiapan lebih panjang.

"Kalau berdasarkan proyeksi kami untuk gasoline puncak perjalanan akan dua kali, pada H-1 24 Desember 2019, dan H+6 31 Desember 2019," kata Fanshurullah, Rabu (19/12/2019).


BPH Migas memperkirakan pada puncak pertama 24 Desember 2019 kebutuhan bensin mencapai 120 ribu kilo liter, dan puncak kedua kebutuhan diperkirakan mencapai 124,31 ribu kilo liter.

Sementara untuk solar, biasanya cenderung turun dibandingkan hari biasa. Dia memperkirakan puncak untuk penggunaan solar terjadi dalam empat kali, sebelum natal dan tahun baru.

Puncak pertama pada 21 Desember solar diproyeksi mencapai 51,92 ribu kilo liter, puncak kedua pada 25 Desember diproyeksi mencapai 44,42 ribu kilo liter. Setelah itu, puncak ketiga baru terjadi setelah tahun baru yakni 4 Januari 50,91 ribu kilo liter, dan puncak ketiga pada 7 Januari sebesar 55,11 ribu kilo liter.

Selain itu, beroperasinya jalan tol Lampung-Palembang juga menjadi perhatian saat nataru ini karena masih minimnya SPBU sepanjang jalan tol. Jika jumlah pemudik cukup padat maka BPH Migas harus mengantisipasi peningkatan kebutuhan BBM.

"Kalaupun ada SPBU cuma satu dari arah Palembang-Lampung, dan harus diantisipasi dengan kios-kios. Kemudian di Trans Jawa tambahan di rest area dan ada penambahan kios. Kami mohon seperti Shell, Total, Vivo ataupun BP untuk ikut membuka Kios," katanya.

Adapun tugas nasional tim posko nasional ESDM meliputi inventarisasi data lapangan tentang data fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, dan Listrik milik Badan Usaha. Jalur transportasi penyediaan dan pendistribusian BBM, lalu jalur penyediaan dan pendistribusian Gas dan Listrik.

Selain itu harus ada evaluasi dampak yang ditimbulkan jika terjadi kelangkaan pasokan BBM, gas dan listrik.


Posko Nasional Sektor ESDM ini juga harus memetakan potensi daerah rawan bencana alam. Melakukan koordinasi dan pengawasan ke lapangan terhadap fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas dan listrik dan daerah rawan bencana serta titik konsentrasi arus aktivitas.

Periode Pelaksanaan Posko Nasional Sektor ESDM Nataru 2019-2020 berlangsung selama 22 hari yaitu H-7 dan H+14 Natal. Sejak 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020, yang terbagi dalam 2 shift yaitu shift I pukul 10.00-17.00 WIB dan shift dua pukul 15.00-20.00 WIB.


(dob/dob) Next Article BPH Migas: Penyalur Kuota BBM Subsidi 2020 Pertamina dan AKR

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular