
Internasional
Dunia Terancam Perang, Iran Sebut Donald Trump Teroris
Wangi Sinintya Mangkuto, ²©²ÊÍøÕ¾
06 January 2020 08:12

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Iran menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagai 'teroris berbalut jas'.
Bahkan presiden kontroversial itu disamakan dengan sejumlah tokoh kontroversial lainnya seperti Hitler.
"Seperti ISIS, seperti Hitler, seperti Jenghis!," tulis Menteri Informasi dan Telekomunikasi Mohammad Javad Azari-Jahromi dalam akun Twitternya, Minggu (6/1/2020).
" ... Trump adalah teroris dalam balutan jas. Dia akan segera belajar sejarah bahwa TIDAK ADA yang bisa mengalahkan 'Bangsa & Budaya Iran'."
Komentar ini muncul setelah Trump mengancam akan menyerang 52 wilayah penting di negara itu. Sebelumnya, bukannya berusaha meredakan ketegangan, Trump justru semakin keras terhadap Republik Islam itu.
Ia menyayangkan keberanian Iran yang menargetkan AS untuk membalas kematian Qasem Soleimani. Soleimani sendiri adalah Jenderal Iran yang tewas dalam serangan rudal AS, di Bandara International Baghdad, Irak, Jumat dini hari lalu.
Dalam Twitternya, Trump mengatakan AS menargetkan 52 wilayah di Iran dan yang penting. Target tersebut mewakili warga AS yang disandera di Iran setelah revolusi terjadi di negara itu tahun 1979.
" ... AKAN MEMUKUL SANGAT CEPAT DAN SANGAT KERAS," cuitnya di akun @realDonaldTrump.
Sebelumnya, AS melakukan serangan ke Irak pada Jumat lalu yang khusus menargetkan Soleimani. Menurut Pentagon, serangan pesawat tak berawak tersebut merupakan arahan dari Presiden AS Donald Trump.
Soleimani sendiri dianggap sebagai tokoh kunci politik di Iran dan Timur Tengah. Kematiannya memperburuk ketegangan antara AS dan Iran.
Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Khamenei bahkan menegaskan Iran akan membalas."... Balas dendam yang keras sedang menunggu para pelanggar," tegasnya.
Bahkan presiden kontroversial itu disamakan dengan sejumlah tokoh kontroversial lainnya seperti Hitler.
"Seperti ISIS, seperti Hitler, seperti Jenghis!," tulis Menteri Informasi dan Telekomunikasi Mohammad Javad Azari-Jahromi dalam akun Twitternya, Minggu (6/1/2020).
" ... Trump adalah teroris dalam balutan jas. Dia akan segera belajar sejarah bahwa TIDAK ADA yang bisa mengalahkan 'Bangsa & Budaya Iran'."
Komentar ini muncul setelah Trump mengancam akan menyerang 52 wilayah penting di negara itu. Sebelumnya, bukannya berusaha meredakan ketegangan, Trump justru semakin keras terhadap Republik Islam itu.
Ia menyayangkan keberanian Iran yang menargetkan AS untuk membalas kematian Qasem Soleimani. Soleimani sendiri adalah Jenderal Iran yang tewas dalam serangan rudal AS, di Bandara International Baghdad, Irak, Jumat dini hari lalu.
Dalam Twitternya, Trump mengatakan AS menargetkan 52 wilayah di Iran dan yang penting. Target tersebut mewakili warga AS yang disandera di Iran setelah revolusi terjadi di negara itu tahun 1979.
" ... AKAN MEMUKUL SANGAT CEPAT DAN SANGAT KERAS," cuitnya di akun @realDonaldTrump.
Sebelumnya, AS melakukan serangan ke Irak pada Jumat lalu yang khusus menargetkan Soleimani. Menurut Pentagon, serangan pesawat tak berawak tersebut merupakan arahan dari Presiden AS Donald Trump.
Soleimani sendiri dianggap sebagai tokoh kunci politik di Iran dan Timur Tengah. Kematiannya memperburuk ketegangan antara AS dan Iran.
Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Khamenei bahkan menegaskan Iran akan membalas."... Balas dendam yang keras sedang menunggu para pelanggar," tegasnya.
Next Page
Warga AS Tolak Langkah Perang Trump
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular