
Internasional
Kapal Perang AS Memasuki Selat Taiwan, Ada Apa?
Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
17 January 2020 13:30

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kapal perang Amerika Serikat (AS) dikabarkan berlayar di Selat Taiwan, Kamis (16/1/2020). Kapal perang dengan nama USS Shiloh (CG-67) ini merupakan kapal canggih yang dilengkapi dengan alat pengendali rudal jarak jauh.
Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan. Apalagi, kapal tersebut transit di perairan itu selang satu minggu setelah pemilihan presiden Taiwan berlangsung dan di tengah panasnya hubungan Formosa dengan China.
Meski demikian, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pelayaran tersebut tidak memiliki misi khusus. "Ordinary mission," tegas perwakilan kementerian sebagaimana diberitakan Reuters seraya menambahkan kalimat "semua orang bisa tidur dengan tenang" dalam wawancara, Jumat (17/1/2020).
AS memang tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan. Tapi sesuai dengan hukum, negara ini bisa menyediakan penjagaan bagi Taiwan, dengan mengirim pasukan militernya.
Sebelumnya Taiwan melakukan Pemilu Presiden pada awal Januari lalu. Pemilihan tersebut memenangkan Tsai Ing-wen, yang kembali menjabat sebagai pemimpin negara tersebut.
Namun hal ini dianggap China sebagai langkah mendorong kemerdekaan. China menegaskan pulau tersebut masih bagian dari China daratan.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi bahkan memperingatkan Tsai, bahwa dirinya akan menyesal jika mendorong pulau tersebut merdeka.
"Memecah negara ini akan berarti ditakdirkan untuk meninggalkan nama buruk yang abadi," kata Wang Yi beberapa waktu lalu.
Sementara itu, presiden wanita Taiwan itu menanggapi kecaman itu dengan santai. Ia hanya meminta China menghormati keinginan pemilih Taiwan.
"Saya berharap pihak China dapat memahami pendapat secara mendalam dan akan diungkapkan oleh orang-orang Taiwan dalam pemilihan ini dan dapat meninjau beberapa kebijakan mereka saat ini," katanya kepada wartawan.
"Kami tidak perlu menyatakan diri kami sebagai negara merdeka ... Kami sudah menjadi negara merdeka dan menyebut diri kami Republik China, Taiwan."
Reuters melaporkan bahwa militer Taiwan telah bersiap siaga kalau-kalau China tiba-tiba melakukan serangan untuk merebut wilayah itu.
Militer Taiwan terus melakukan latihan di selat Taiwan dengan menggunakan pesawat tempur F-16V yang bisa menembakkan rudal.
(sef/sef) Next Article Wuzzz.. Pesawat Tempur China Lewati Taiwan Saat Kunjungan AS
Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan. Apalagi, kapal tersebut transit di perairan itu selang satu minggu setelah pemilihan presiden Taiwan berlangsung dan di tengah panasnya hubungan Formosa dengan China.
Meski demikian, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pelayaran tersebut tidak memiliki misi khusus. "Ordinary mission," tegas perwakilan kementerian sebagaimana diberitakan Reuters seraya menambahkan kalimat "semua orang bisa tidur dengan tenang" dalam wawancara, Jumat (17/1/2020).
Namun hal ini dianggap China sebagai langkah mendorong kemerdekaan. China menegaskan pulau tersebut masih bagian dari China daratan.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi bahkan memperingatkan Tsai, bahwa dirinya akan menyesal jika mendorong pulau tersebut merdeka.
"Memecah negara ini akan berarti ditakdirkan untuk meninggalkan nama buruk yang abadi," kata Wang Yi beberapa waktu lalu.
Sementara itu, presiden wanita Taiwan itu menanggapi kecaman itu dengan santai. Ia hanya meminta China menghormati keinginan pemilih Taiwan.
"Saya berharap pihak China dapat memahami pendapat secara mendalam dan akan diungkapkan oleh orang-orang Taiwan dalam pemilihan ini dan dapat meninjau beberapa kebijakan mereka saat ini," katanya kepada wartawan.
"Kami tidak perlu menyatakan diri kami sebagai negara merdeka ... Kami sudah menjadi negara merdeka dan menyebut diri kami Republik China, Taiwan."
Reuters melaporkan bahwa militer Taiwan telah bersiap siaga kalau-kalau China tiba-tiba melakukan serangan untuk merebut wilayah itu.
Militer Taiwan terus melakukan latihan di selat Taiwan dengan menggunakan pesawat tempur F-16V yang bisa menembakkan rudal.
(sef/sef) Next Article Wuzzz.. Pesawat Tempur China Lewati Taiwan Saat Kunjungan AS
Most Popular