
Tekan Harga Tiket Pesawat, Menhub Punya 3 Usulan Buat Garuda
Muhammad Choirul Anwar, ²©²ÊÍøÕ¾
24 January 2020 18:00

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan sejumlah pesan kepada direksi baru Garuda Indonesia. Terkait harga tiket pesawat, ia punya 3 usulan yang sudah didiskusikan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
"Saya usulkan tiga hal. Beberapa di antaranya sudah didiskusikan dengan Pak Erick Thohir," kata Budi Karya Sumadi di kantornya, Jumat (24/1/20).
Usulan ini disampaikan agar harga tiket pesawat bisa terjangkau oleh masyarakat. Pertama, yakni mengkolaborasikan harga tiket pesawat dengan tarif hotel dalam satu paket wisata.
Kedua, dengan memberikan penjualan dari jauh-jauh hari. Jika pelanggan memesan tiket sejak jauh hari, Budi Karya ingin Garuda Indonesia memberikan diskon khusus.
"Sekarang load factor Garuda average 70%, yang 30% ini kan sayang. Kalau setengah dari 30% itu saja terisi, bisa dijual 3 bulan sebelumnya, maka bisa meningkatkan tingkat keterisian walaupun diskon," imbuhnya.
Ketiga, yakni memberikan tiket murah di hari dan jam tertentu. Ia menilai, ada beberapa waktu tertentu tingkat keterisian begitu rendah sehingga bisa diberikan diskon untuk mendongkrak okupansinya. Cara ini sempat jadi keputusan pemerintah untuk para penerbangan LCC pada 2019 lalu, tapi belum jelas ujungnya.
Budi Karya menegaskan, usulan tersebut sudah mempertimbangkan keberlangsungan bisnis Garuda Indonesia. Dia menegaskan, Garuda boleh untung, tetapi juga harus mempertimbangkan keterjangkauan masyarakat.
"Tidak sekadar menurunkan harga tiket, tapi perlu mengutamakan bahwa Garuda dan airlines lain harus berkelanjutan. Artinya musti untung sehingga bisa berkelanjutan," kata Budi Karya.
(hoi/hoi) Next Article Sowan ke Menhub, Bos Baru Garuda Bahas Harga Tiket Pesawat
"Saya usulkan tiga hal. Beberapa di antaranya sudah didiskusikan dengan Pak Erick Thohir," kata Budi Karya Sumadi di kantornya, Jumat (24/1/20).
Usulan ini disampaikan agar harga tiket pesawat bisa terjangkau oleh masyarakat. Pertama, yakni mengkolaborasikan harga tiket pesawat dengan tarif hotel dalam satu paket wisata.
"Sekarang load factor Garuda average 70%, yang 30% ini kan sayang. Kalau setengah dari 30% itu saja terisi, bisa dijual 3 bulan sebelumnya, maka bisa meningkatkan tingkat keterisian walaupun diskon," imbuhnya.
Ketiga, yakni memberikan tiket murah di hari dan jam tertentu. Ia menilai, ada beberapa waktu tertentu tingkat keterisian begitu rendah sehingga bisa diberikan diskon untuk mendongkrak okupansinya. Cara ini sempat jadi keputusan pemerintah untuk para penerbangan LCC pada 2019 lalu, tapi belum jelas ujungnya.
Budi Karya menegaskan, usulan tersebut sudah mempertimbangkan keberlangsungan bisnis Garuda Indonesia. Dia menegaskan, Garuda boleh untung, tetapi juga harus mempertimbangkan keterjangkauan masyarakat.
"Tidak sekadar menurunkan harga tiket, tapi perlu mengutamakan bahwa Garuda dan airlines lain harus berkelanjutan. Artinya musti untung sehingga bisa berkelanjutan," kata Budi Karya.
(hoi/hoi) Next Article Sowan ke Menhub, Bos Baru Garuda Bahas Harga Tiket Pesawat
Most Popular